Chapter 55 : Falling Down

106 9 3
                                    

Medan Perang Blaze dan Scathach, seluruh area terbakar dengan api dan kehancuran. Langit merah mencekam menambah suasana yang tampak suram semakin suram. Melihat ke area lain, tampak ada beberapa pertempuran yang melibatkan banyak darah dan sihir.

Tetapi di area ini, tampak semua yang bertarung secara naluri menyadari untuk setidaknya tidak masuk atau mendekat di area ini. Karena di area ini, semuanya adalah sosok yang dapat menghancurkan sebuah pasukan tanpa kesulitan. Mencoba membantu atau mengganggu hanya akan mengantarkan kematian, jadi karena itu tidak ada yang mendekat di area ini.

Sementara itu di area ini, sosok Blaze yang mengambil bentuk naga besar menatap tajam pada sosok yang berdiri di salah satu bangunan akademi, sepenuhnya mengabaikan sosok yang telah menghancurkan satu jantungnya sebelumnya.

Sementara itu Scathach yang melihat Arch datang, juga segera melompat dan bergegas ke arahnya mengabaikan Blaze.

" Bagaimana tentang dia, apakah kuat? " Tanyaku dengan main-main ke Scathach.

" Kekuatannya ada di tingkat satan, tetapi masih lebih lemah jika dibandingkan dengan Raja Iblis " 

" Begitu, yah kelompok ini cukup hebat untuk bisa menciptakan klon dengan kekuatan seperti ini "

" Naga di depan kita hanyalah klon, tapi itu cukup berbahaya untuk yang lainnya "

" Kau benar... "

Sementara Arch dan Scathach berdiskusi, Blaze yang merasa diabaikan merasa tidak tahan lagi. Siapa dia? Dia adalah Blaze sang pembawa kehancuran, bahkan di kelompok mereka. Dia adalah salah satu yang paling dihormati dan ditakuti.

Tidak banyak yang bisa menjadi tandingan baginya, dan dia selalu mendapatkan apapun yang dia mau.

Dan disini, di tempat ini. Bukan hanya dia diabaikan, tapi mereka juga meremehkan dia. Perlu diakui sosok didepannya pasti sangat kuat, Perempuan dengan tombak merah bahkan telah menghancurkan satu jantungnya. Dan untuk pria dengan mata emas di sampingnya, walaupun pria itu hanya berdiri diam tetapi Blaze tau bahwa pria ini adalah Dragon Slayer yang sangat kuat, karena instingnya saat ini berputar pada tingkat maksimalnya.

Tapi walaupun begitu memangnya kenapa? Dia adalah naga jahat, bukan berarti dia adalah penakut. Yang ada keinginan untuk menghancurkan dan membunuh semakin kuat di dalam dirinya.

Tanpa mengatakan apapun, Blaze segera mengumpulkan api di jantungnya. Arch dan Scathcach yang melihat itu juga tau kalau Blaze akan segera menyerang, dan dilihat dari tenggorakannya yang menyala ini akan menjadi salah satu serangan paling khas dari ras naga, yaitu [ Flame Breath!].

Jangan mengira kalau nafas api hanyalah serangan sederhana, ini menggabungkan sihir unik naga di dalamnya karena itu setiap seekor naga menghembuskan nafas api pasti akan ada kehancuran luar biasa yang mengikutinya.

Bahkan di masa lalu, saat Arch melakukan 100 tugasnya dia beberapa kali melawan Naga dan nafas api adalah serangan paling kuat dari kebanyakan ras naga. Saat sinar api tampak berkumpul di mulut Blaze, dengan ledakan kuat Blaze menyemburkan Nafas Api ke arah Arch dan Scathach.

Scathach yang menatap api kehancuran mendekat ke arah mereka hanya diam tidak berniat menghindar, karena pria di sampingnya entah kapan telah memegang sebuah perisai bundar perak. Perisai itu tampak biasa saja dan peninggalan yang tua. Tapi Artemis tau seberapa mengerikan perisai yang tampak biasa ini saat nama sejatinya diungkapkan.

Dan benar saja, saat api kehancuran semakin dekat dengan mereka. Arch mengangkat perisai ke depan dan mengucapkan nama asli perisai tersebut.

The Miniature World Enclosed by The Azure Sky

DxD : Heaven StellarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang