Sudah beberapa hari semenjak kejadian penyerangan Kokabiel. Kehidupan Arch masih sama seperti sebelumnya. Semenjak dia mengungkapkan kekuatannya, semua iblis yang ada di sekolah seperti Rias tampak lebih memperhatikan dirinya.
Bahkan hal tersebut sejauh menyangkut kehidupan sekolahnya.
Saat ini, di sekolah, rumor tentang dirinya telah hilang digantikan oleh berbagai pujian dan penghargaan. Karena hal tersebut, ada lebih banyak kesibukan pada kehidupan sekolahnya.
Salah satu contoh hal yang berubah dari kehidupan sekolah Arch adalah, para siswi yang biasanya menjauhi dirinya seperti wabah dan selalu membicarakan banyak hal buruk tentang hal di belakang, sekarang telah berkumpul kembali dan menyebut diri mereka sebagai penggemar Arch.
Dan guru kelas, yang biasanya mengomel atau berceramah pada setiap tindakan kecil Arch di kelas dan juga selalu memberinya tugas di setiap harinya sekarang telah berubah membicarakan banyak hal baik dan bahkan menyuruh yang lain untuk mencontoh dari dirinya.
Issei orang yang duduk paling dekat dengan Arch jelas lebih tau dari siapapun tentang penghinaan Arch sebelumnya. Ketika melihat semua orang itu berbalik untuk memuji arch, Issei tidak bisa tidak menahan jijik pada sikap mereka. Jika bukan karena Rias menyuruh Issei untuk menjauh dan bertindak hati-hati dengan Arch, dia pasti sudah lama membantu Arch.
Sementara Arch sendiri, dia tidak memiliki banyak reaksi pada perubahan itu. Dari awal dia tidak pernah membenci semuanya, bagaimanapun mereka semua masih manusia, manusia pada umumnya lebih tertarik pada hal-hal yang tidak biasa dan berbau negatif.
Manusia adalah makhluk yang penuh dengan rasa ingin tahu, mereka sangat tertarik pada kesenangan singkat yang bisa didapatkan walaupun secara teknis hal yang mereka lakukan termasuk dalam pelanggaran hukum.
Di bawah perisai yang terbentuk dari kata "Hukum", banyak hal telah dibatasi dan apabila dilanggar akan mendapat sanksi. Sementara masyarakat saat ini mengalami lebih banyak stress karena kehidupan keras yang ada di kota modern.
Mendapatkan kesenangan dari perbuatan melanggar hukum adalah salah satu hal terbesar yang bisa didapatkan untuk meredakan stress mereka.
Yah, pada intinya, manusia hanyalah seseorang yang sifatnya selalu mengikuti apa saja kecenderungan terbaru yang ada di lingkungan mereka saat ini. Saat ada banyak rumor buruk tentang Arch, semua di sekolah juga mulai berpikir buruk tentang Arch dan begitu juga sebaliknya.
Walaupun Arch tidak membenci mereka semua, bukan berarti Arch menjadi akrab dengan mereka semua. Arch masih baik, tapi sebagian besar, dia mengabaikan semua orang yang datang padanya.
Apakah mereka berharap Arch menjadi ramah seperti semula, persis seperti hari-hari awal di sekolahnya. Tentu saja tidak bukan? Jika saja satu atau dua pujian dapat membuat seseorang menjadi lebih baik, dunia ini tidak akan terlalu kacau.
Arch menikmati kehidupan sekolahnya saat ini, dia telah menemukan kesenangan yang bisa didapatkan dengan menyendiri, bersantai, tanpa beban, dan juga tak terkekang. Walaupun Arch tidak mau mengakuinya secara langsung, kehidupan yang dijalankannya selama ini telah merubah sebagian dari dirinya sebagai sosok yang lebih cenderung ke sisi Introvert.
Menemukan kebahagian dari kesendirian adalah sifat alaminya.
Sejujurnya kehidupan sekolah ini membuat Arch muak dengannya. Sebelumnya, Arch mungkin terlihat tampak acuh dan mengabaikan semua hinaan yang datang padanya. Tapi Arch masihlah manusia, Arch masih memiliki perasaan. Seberapa besarpun kekuatan mentalnya, Arch masih merasakan sedikit jengkel pada semua hinaan tersebut.
Jika bukan karena keinginan Rhea yang ingin melihat Arch menemukan kebahagiaan seperti remaja normal lainnya, Arch mungkin sudah memutuskan untuk berhenti dan keluar dari sekolah ini. Lagipula siapa yang tahan menghabiskan seluruh waktu sekolahnya hanya untuk dihina dan diperlakukan sebagai wabah.
Kembali ke saat ini, beberapa hari yang lalu kelas Arch kedatangan seorang murid baru. Murid itu adalah seseorang yang berasal dari luar negeri, ia adalah seorang gadis eropa dengan rambut biru dan beberapa potongan poni hijau.
Gadis itu bernama Xenovia Quarta, seorang mantan Exorcist, dan pengguna Pedang Suci, Excalibur Penghancur.
Kenapa Arch berkata seperti itu, karena gadis ini telah benar-benar berhenti menjadi seorang Exorcist. Bahkan jika dia ingin, dia tidak bisa kembali lagi untuk menjadi satu karena dirinya saat ini telah berubah menjadi seorang iblis.
Pertama kali Arch melihatnya, Arch merasa sangat terkejut. Dia tidak akan seterkejut ini jika itu menyangkut manusia biasa seperti Issei dan seorang buangan seperti Asia. Tapi orang ini... bukankah dia adalah seorang pengikut gereja setia. Bahkan sebelumnya, gadis ini telah menghina Asia karena telah menjadi iblis dengan sangat buruk. Jelas gadis ini sangat membenci ras iblis.
Tapi disini, saat ini, gadis yang mengatakan hal tersebut telah menjadi seorang Iblis dengan kemauannya sendiri. Apakah ini lelucon terbesar di abad ini? Atau apakah saat ini sedang ada budaya populer untuk menjadi seorang Iblis?
Pada suatu kesempatan, Arch pernah bertanya pada Xenovia, apa alasan gadis itu membuang kemanusiaannya dan memilih berubah menjadi Iblis. Dan jawaban yang diterimanya membuat Arch sangat kecewa padanya.
Xenovia beralasan bahwa hidupnya terasa sangat hancur saat mendengar kabar bahwa Tuhan Alkitab telah meninggal. Perasaan terpukul dan dikhianati berkumpul di dalam dirinya dan pada akhirnya, gadis itu memilih untuk berhenti menjadi seorang Exorcist dan berubah menjadi Iblis.
Jika Gadis itu benar-benar seorang yang beriman, bukankah gadis ini akan lebih memperkuat imannya dan percaya walaupun Tuhan Alkitab telah meninggal, tapi kehadirannya selalu ada di hati dan pikiran mereka.
Tapi yang dari Arch lihat, gadis ini lebih tampak seperti seorang pengikut palsu. Hanya bagaimana seseorang seperti dirinya bisa dipercayai oleh gereja untuk membawa salah satu pecahan Excalibur mereka? Apakah gereja sudah benar-benar menurun saat ini?
Xenovia tampaknya bergabung dengan barisan para budak Rias. Arch melihatnya sangat akrab dengan Issei dan Asia, dan juga mereka bertiga biasa berjalan bersama ke gedung sekolah lama yang menjadi markas bagi Rias.
Tapi untungnya rekan Xenovia, Shido Irina, tidak mengikuti jejak gadis ini. Irina telah kembali ke markas besar gereja yang ada di Vatikan, untuk melaporkan hasil misi mereka. Sayangnya Excalibur yang dicuri tidak bisa dikembalikan, sebelumnya Arch telah menghancurkan Excalibur itu dengan satu serangan Caladbolg nya.
Tapi sebagai gantinya, Arch menyerahkan salah satu pedang Suci yang dimilikinya pada Irina untuk dibawa kembali. Pedang itu bukanlah Noble Phantasm, tapi sebuah harta yang dia temukan di masa-masa dia melakukan tugasnya.
Sebenarnya Arch tidak keberatan untuk memberikan Excalibur dunia lain pada Irina, bagaimanapun gereja adalah salah satu pelindung terbesar yang menjaga manusia dari ras lainnya. Tapi Arch tidak yakin apakah gereja akan mampu menjaga hal tersebut tetap tenang, bagaimanapun harta yang akan diberikannya adalah Excalibur nyata, bukan pecahan atau Pedang rusak lainnya.
Apa yang orang-orang pikirkan saat pedang suci legendaris yang telah membawa banyak kemenangan, telah kembali ke gereja dengan utuh. Tidak hanya Iblis, bahkan Arch sendiri yakin, kalau Michael akan secara pribadi datang untuk mengunjunginya.
Bagaimanapun hal tersebut menyangkut kekuatan Suci. Semenjak Tuhan Alkitab meninggal, tidak ada ada orang yang bisa menggunakan kekuatan Suci setingkat itu lagi. Bahkan Michael sendiri tidak mampu.
Tapi ketika melihat sebuah pedang legendaris telah diciptakan ulang. Bagaimana mungkin dia bisa diam, lagipula ini menyangkut Excalibur, hanya Tuhan Alkitab yang bisa menciptakan senjata dengan kekuatan Suci sebesar itu. Hanya bagaimana seseorang manusia mampu menciptakan kembali, prestasi Tuhan Alkitab yang telah lama tiada.
KAMU SEDANG MEMBACA
DxD : Heaven Stellar
FantasyGak tau gua mau bikin apa di deskripsinya, kalian baca aja kalo ada dapat sinopsis chat aja ke gua biar gua pertimbangkan untuk memasukkannya ke sinopsis ini. Ya udah langsung gas baca, jika kalian menyukai novel ku bisa berikan sedikit tenaga dan s...