Chapter 36 : Ayo Mulai Ronde Kedua!

742 57 4
                                    

Sebelumnya.

Arch yang duduk bersemedi perlahan membuka matanya saat pilar cahaya muncul. Dia berdiri dan berjalan ke pagar pembatas untuk melihat pilar cahaya lebih dekat.

Memperkuat pandangannya dengan mana, Arch dapat melihat dengan jelas siapa yang mengaktifkan pilar cahaya tersebut. Sepertinya orang itu yang diincar oleh Irina dan Xenovia.

Arch ingat Irina bilang orang yang mencuri Excalibur adalah seorang petinggi Malaikat Jatuh. Tapi dia tidak menyangka orang yang dimaksud akan menjadi Malaikat Jatuh dengan Sepuluh Sayap.

Jika makhluk sekaliber itu bergerak dengan mencuri Excalibur, apakah ini artinya mereka sedang berusaha memicu sebuah perang dengan faksi milik Tuhan?

Belum lagi ini adalah wilayah iblis, tanah ini berada di kekuasaan Rias, yang adalah seorang iblis bangsawan. Menyerang wilayah ini sama saja dengan menyatakan perang terhadap bangsa Iblis.

Arch tidak tau apakah ini tindakan pribadi atau perwakilan dari seluruh faksi, tapi bukankah ego orang-orang ini cukup tinggi untuk menantang dua faksi kuat untuk berperang.

Dia mengira Rias akan segera memanggil bantuan. Tapi dugaannya salah, Arch tidak tau apa yang terjadi tapi Rias memilih untuk melawan Malaikat Jatuh secara langsung.

Bahkan Sona yang sedikit dipujinya malah membantu Rias dengan mendirikan sebuah penghalang yang mencakup seluruh Akademi. Mereka cukup sombong bukan, untuk berpikir penghalang yang mereka buat dapat menahan kekuatan Malaikat Jatuh setingkat itu.

Saat itu sesosok tubuh muncul di sampingnya, itu adalah Scathach.

" Apakah kau mau menghajar mereka Arch?! "

" Ya. Mereka berani mengganggu kehidupan damai kita. Ngomong-ngomong dimana Rhea? "

" Dia ada di bawah, orang itu tampak khawatir padamu dengan alasan yang tak berdasar. "

Arch hanya tertawa lembut mendengar Rhea mengkhawatirkannya. Walaupun Rhea mengetahui kalau dia memiliki kekuatan yang sangat kuat, wanita itu masih tidak bisa berhenti khawatir dan peduli akan keselamatannya.

" Kau memerlukan bantuanku? " tanya Scathach.

" Tidak perlu. Hanya ada satu musuh yang perlu diperhatikan, tapi aku ingin kau bersembunyi dalam bayang-bayang pada kemungkinan kemunculan musuh kuat lainnya. "

" Tidak masalah. "

Saat keduanya berbicara, pilar cahaya kedua muncul. Arch melihat sebuah pedang jatuh dari pilar cahaya, saat pedang itu menyentuh tanah, sebuah lingkaran sihir besar muncul di bawahnya dan menyebar ke sekitar.

Lingkaran sihir itu tidak hanya menyelimuti seluruh sekolah, tapi terus menyebar untuk mencakup seluruh Kota.

Arch Menyipitkan matanya, intensitas energi pada lingkaran sihir itu sangat kuat. Arch tidak ragu, jika lingkaran sihir ini diaktifkan, kekuatan dari lingkaran itu lebih dari cukup untuk melenyapkan kota kecil ini.

Tidak ada bantuan atau hambatan apapun untuk menghentikan lingkaran sihir tersebut. Jika Arch membiarkannya, lingkaran sihir akan meledakkan seluruh kota.

Sebagai tanggapan Arch menciptakan sebuah busur hitam di tangan kirinya, sedangkan di tangan kanannya dia menciptakan sebuah pedang yang memiliki permukaan seperti bor.

Arch menarik pedang itu di busurnya. Saat penarikan, pedang itu mulai menggulung dan memanjang hingga memiliki bentuk dasar seperti anak panah.

Harta Mulia ini bernama Caladbolg, melalui mantra penguatan, Arch dapat merubah pedang ini sebagai sebuah senjata proyektil yang memiliki kekuatan setara dengan Broken Phantasm peringkat A+.

DxD : Heaven StellarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang