Sudah beberapa hari sejak kejadian pertemuan dengan Sona, yakin iblis itu menepati janjinya untuk tidak mengeluarkan ku dari sekolah. Tapi sebagai gantinya, orang itu selalu mencari alasan untuk membuatku membantu dalam kegiatan yang melibatkan sekolah, seperti memanipulasi kelas ku untuk membuatku berpartisipasi dalam kegiatan event, memaksaku membantu dalam kegiatan Osis dengan alasan menumbuhkan rasa cinta siswa pada Osis, dan yang lebih buruknya adalah rumor tentang diriku yang seorang playboy.
Itu dibuktikan dengan fotoku di mading yang sedang berjalan-jalan saat weekend bersama dengan Rhea dan Scathach. Aku yakin ini perbuatan pribadi dari pelayan Sona, dia tidak percaya Sona akan bertindak tak tahu malu seperti menjadi Stalker.
Dari rumor itu banyak teman sekelasnya bertanya pada Arch karena mereka tidak terlalu mempercayai berita ini. Tapi setelah Arch menyatakan dengan positif bahwa dia memiliki dua wanita, Seketika banyak teman sekelasnya menatap Arch dengan sedikit jijik, bahkan ada beberapa yang menangis karena mengetahui sifat asli Arch.
Bahkan dia sampai dipanggil ke ruang kepala sekolah dan ditegur. Sungguh ajaib, bahkan trio mesum di sekolah ini tidak memiliki kesempatan untuk mendapatkan perlakuan khusus seperti ini.
Pada akhirnya Arch tidak peduli, dia terlalu malas untuk menyikapi perilaku kekanak-kanakan ini. Dengan menguap Arch berbaring di mejanya mencoba untuk tidur, karena reputasinya sudah buruk tidak perlu lagi bagi Arch untuk mempertahankan sikap mulianya.
Kesehariannya di sekolah adalah belajar di kelas sebentar, setelah dia memahami topik tersebut dia akan tidur di mejanya. Guru mencoba membuat Arch mengerjakan soal di papan tulis karena melihat arch tidur, tapi untung nya Arch paham dan berhasil menjawab pertanyaan yang membuat guru itu dengan kesal hanya bisa menegurnya untuk tidak tidur di kelas sebelum menyuruh Arch duduk kembali.
Di istirahat siangnya dia akan selalu di datangi Saji untuk menyuruhnya ke ruangan Osis membantu sesuatu disana. Jika itu sebelum rumor menyebar Arch mungkin akan mengangguk pada permintaan Saji, tapi setelah reputasinya hancur dia mengabaikan semua permintaannya.
" Arch, ketua Osis memanggilmu ke ruangan Osis! "
Mendengar itu, teman sekelasnya tidak bisa tidak berkomentar.
" Lagi? Hampir setiap hari Arch-san dipanggil ke Osis "
" Sepertinya Arch-san memiliki masalah yang buruk pada Osis "
" Apakah Arch-san seburuk itu? "
Saji tersenyum melihat reaksi teman sekelas Arch, dia mencoba melihat apa ekspresi Arch hanya untuk menemukan dirinya kecewa karena ekspresi Arch tidak berubah, masih dengan ekspresi bosan dan tanpa beban.
Tanpa menghiraukan Saji, Arch mengambil bekal dari tasnya dan keluar dari kelas untuk makan bekal di tempat favoritnya.
Saji yang melihat itu kesal dan berteriak pada Arch.
" Hei kau kemana! Apakah kau tidak mendengar apa yang ku katakan! "
Tanpa menjawab Arch hanya terus melanjutkan perjalanan mengabaikan Saji yang memiliki wajah marah di belakangnya.
Berjalan keluar dari gedung sekolah, Arch pergi ke belakang gedung sekolah lama, disana terdapat lapangan rumput dengan pepohonan rindang. Di bawah salah satu pohon adalah tempat favorit Arch untuk menyantap bekalnya, bahkan Arch biasa membolos kelas dengan tidur ditempat ini.
Karena itulah Arch memiliki banyak masalah akhir-akhir ini.
Tapi jika ditanya apakah Arch merasa menyesal? Jawabannya tidak, justru Arch menemukan sifat aslinya kembali. Dia tidak perlu lagi bertindak sopan dan menjadi murid yang baik, memangnya Arch siapa? Dia bukanlah bangsawan atau apapun. Dari lahir hingga saat dia akan bersekolah, hidupnya dihabiskan untuk berlatih dan bertempur. Bukan sifatnya untuk bertindak baik dan sopan, tidak, dari awal dia tidak pernah diajari tentang hal itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/275282859-288-k911729.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DxD : Heaven Stellar
FantasyGak tau gua mau bikin apa di deskripsinya, kalian baca aja kalo ada dapat sinopsis chat aja ke gua biar gua pertimbangkan untuk memasukkannya ke sinopsis ini. Ya udah langsung gas baca, jika kalian menyukai novel ku bisa berikan sedikit tenaga dan s...