Saat cahaya Balmung keluar dan menembus langit, Issei dan Saji jatuh ke tanah dan bergetar ketakutan. Mereka berdua memiliki kekuatan naga, jadi merekalah yang paling jelas merasakan seberapa mengerikan energi yang terkandung dalam cahaya itu.
Issei sebelumnya telah diperingati oleh Ddraig bahwa Arch adalah sosok pembunuh naga yang sangat mengerikan. Bahkan pada hari-hari biasanya, Issei berkeringat dingin hanya karena berdiri terlalu dekat dengan Arch.
Walaupun dia telah berlatih menahan aura Arch setiap harinya. Intensitas yang Arch tunjukkan saat ini, seperti menyangkal segala usahanya. Ini adalah tingkat yang sama sekali berbeda!
Bahkan Rias yang seorang iblispun ketakutan, karena selain menjadi sebuah Pedang pembunuh naga, Balmung juga adalah sebuah Pedang Suci. Tingkat aura suci yang di simpan pedang ini, bahkan melampaui gabungan dari empat Excalibur yang disatukan yang membuat Xenovia terkejut karenanya.
Mereka hanya tidak tau pedang apa yang dipegang Arch, tidak ada catatan yang menyebutkan pedang milik Arch. Apakah itu senjata warisan? Atau mungkin senjata yang telah lama menghilang? Bahkan Kokabiel yang hidup ribuan tahun pun tidak pernah melihat pedang ini.
Di medan perang, Arch dan Kokabiel memulai pertempuran mereka. Yang pertama menyerang adalah Arch, cahaya Senja Balmung membelah awan dan terus turun menuju Kokabiel.
Kokabiel ingin menghindar, tapi kecepatan serangan Arch bukan main-main. Dia terpaksa menciptakan Perisai kristal untuk bertahan dari serangan Arch.
Tapi jelas itu keputusan yang salah. Bahkan di masa lalu, Zeus tidak berani secara langsung menahan tembakan Balmung tanpa menggunakan perisai Aegisnya.
Apakah perisai kristal yang diciptakan Kokabiel bisa sebanding dengan perisai legendaris itu.
Di bawah kekuatan yang bahkan dapat membelah gunung, Perisai Kokabiel langsung pecah seperti kaca. Serangan Balmung menghantam Kokabiel dan membawanya turun menabrak gunung.
* Booooom!
Gunung itu langsung hancur lebur di bawah kilatan cahaya Balmung. Dari debu yang mengendap, sesosok terbang keluar dengan tubuh berlumuran darah dan asap hitam di beberapa tempat di tubuhnya.
Sosok itu adalah Kokabiel, dia tampak terengah-engah setelah berhasil bertahan terhadap serangan Arch. Atribut Suci pada Balmung sangat menyakitkan pada dirinya, dan atribut suci juga sangat menekan efek penyembuhan pada tubuhnya yang membuat Kokabiel harus menahan rasa sakit seperti dibakar hidup-hidup.
Tidak ada tanda kemarahan atau kebencian di wajah Kokabiel. Sebaliknya, senyum penuh kegilaan terpampang jelas di wajahnya. Dia sangat menyukai ini, rasa sakit, adrenalin, dan naluri untuk bertahan hidup. Inilah yang dia cari selama ini, sebuah perasaan yang hanya bisa didapatkannya dengan berperang sampai mati dengan lawan yang setara atau lebih kuat darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DxD : Heaven Stellar
FantasyGak tau gua mau bikin apa di deskripsinya, kalian baca aja kalo ada dapat sinopsis chat aja ke gua biar gua pertimbangkan untuk memasukkannya ke sinopsis ini. Ya udah langsung gas baca, jika kalian menyukai novel ku bisa berikan sedikit tenaga dan s...