dua

91.1K 6.8K 44
                                    

Seyra terbangun dari tidurnya karna matanya silau dengan sinar matahari.Suara burung yang bersaut-sautan pun juga ikut andil dalam membangunkannya.

Ia mendudukan dirinya dan menyenderkan tubuhnya pada senderan kasur.ia mengucek matanya dan satu tangannya meraba sesuatu disamping kasurnya.Seyra mengerutkan keningnya saat tangannya tidak menyentuh apapun.

Ia membuka matanya perlahan ia menatap sekitar,tiba-tiba saja ia menutup mulutnya dengan mata yang melebar.

"kenapa Seyra bisa liat dengan jelas?"

Ia melirik samping kasurnya.tidak ada meja kecil tempat dimana ia biasanya menaruh kacamatnya.

Matanya jadi salah fokus pada keramik lantai"kok beda?"

Seyra pov

Aku kembali menatap sekitar lalu menggelengkan kepalaku.Kenapa aku baru sadar bahwa kamar ini sangat jauh berbeda dengan kamarku.kamar ini sangat mewah.

Ini mimpikah?

Aku mencubit tanganku lalu meringis tanpa suara karenanya.berarti ini bukan mimpi tapi ini dimana?.

Apakah aku diculik?itu mungkin saja tapi bagaimana dengan mataku yang bisa melihat dengan jelas ini apa penculiknya nengoperasi mataku?tidak masuk akal sekali.

Aku menurunkan kaki dan melangkah kepintu yang terbuka.terlihat ada wastafel disana sudah pasti itu kamar mandi.aku ingin membasuh wajahku dan merileks kan pikiranku dari keterkejutan ini.

Aku memposisikan diriku didepan cermin wastafel.dan tersentak hingga mundur beberapa langkah kebelakang saat melihat pantulan diriku disana.

Itu bukan aku.wajah itu putih bersih terlihat sedikit pucat,mata almond dan bibir tipis berwarna pink alami dan lihatlah hidung kecil mancung yang sangat kudambakan dulu,rambut hitam lurus sebahu dan tubuh yang kecil mungil.sangat cantik.

Aku mencoba menyentuh pipiku mengetes apakah benar itu aku. Dan ya orang yang dicermin itu mengikutiku

Aku melebarkan mataku, benar yang dicermin itu aku. Tapi itu bukan wajahku, wajahku tidak secantik itu lalu mataku pasti akan rabun jika tidak menggunakan kacamata tapi kini--

Tunggu

Aku mulai menyadarinya"apa Seyra bertransmigrasi?"

"enggak, itu nggak mungkin. Nggak mungkin aku transmigrasi orang aku nggak mati kok"

tapi ini terlalu real untuk tidak mempercayainya.Bagaimana bisa aku bertransmigrasi padahal tadi malam aku baik-baik saja dan tidur seperti biasa dikasur ku kenapa bangun-bangun aku sudah ditubuh orang lain.

Aku mendekat ke wastafel lalu kuhidupkan air dan ku basuhkan ke wajahku.ku pandangi wajahku yang basah dengan tetesan-tetesan air yang jatuh.

Aku benar-benar bertransmigrasi.

Ditubuh siapa?atau aku memasuki novel?novel yang mana?jika benar aku bertranmigrasi ke novel aku berharap aku pernah membacanya akan lebih baik jika aku tau alurnya.

Sedikit berharap aku menjadi antagonis.aku tidak tau mengapa aku sangat ingin bertransmigrasi ke antagonis novel.

Aku menoleh ke arah pintu saat terdengar seseorang membuka kunci.

Dan munculah seorang wanita yang terlihat anggun dengan gaun hitam.umurnya ku taksir tidak jauh dari ibu.

Orang itu mengecek sekitar dan berhenti pada kamar mandi tepatnya padaku.

Ia menghampiriku.aku bertanya-tanya apakah dia ibu dari pemilik tubuh ini?bagaimana aku harus bersikap?hah aku tidak tau bagaimana ini?

Ibu-ibu itu berhenti didepanku dan memperhatikan wajahku sejenak lalu menggeleng pelan.ia mengambil sesuatu dari balik pintu dan itu handuk putih ia mengusapkannya diwajahku dengan pelan.

Nerd To AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang