"Kenapa?"
"Pulang bareng gue"
Dara menggeleng, ditatapnya bingung wajah tampan Saga yang berekspresi datar "kenapa lo masih ganggu gue?"
Saga mengangkat satu alisnya, tangan yang awalnya lurus di samping tubuhnya ia sedekap kan "karna gue mau"
Dara Saga, ia menghembuskan nafas untuk mengurangi rasa kesalnya. Ia tidak boleh kesal terlalu dini, setidaknya sampai ia menumpahkan semua pertanyaan pada sosok didepannya ini.
"Lo nggak lupa kan Ga kita udah putus"
"Ya"
"Terus kenapa lo seakan terus-terusan ganggu gue"
"Karna gue mau"
Jika ada tali rasanya Dara ingin mengikat kedua tangannya agar tidak memukul kepala sosok menyebalkan didepannya ini. Lihatlah sekarang saja ia mengepalkan tangannya menahan keinginan besar untuk menyentuh sedikit kepala yang menampung otak Saga.
"Ga kita udah putus, seharusnya lo stop ganggu gue"
"Kenapa harus?" Lagi-lagi jawaban singkat nan menyebalkan yang Saga berikan.
"Gue bener-bener serius sekarang Ga"
"Lo kira gue bercanda?"
Dara menipiskan bibirnya "Apa sih mau lo?"
"Jadi babu gue sebulan"
Dara mendengus pelan "kenapa harus?"
Sudut bibir Dara terangkat sedikit sedikit bangga karna berhasil membalikkan kata-kata Saga. Namun reaksi yang diberikan oleh sosok didepannya membuat senyum kecilnya luntur. Cowok itu tersenyum miring seolah merendahkan.
"Karna gue mau"
Ok kali ini Dara memutuskan untuk pergi saja dari pada tetap di sana dan membuat dirinya tidak dapat menahan untuk melemparkan kepalan tangannya pada cowok itu. Ia hanya takutkan Saga marah dan membalasnya, tentu itu sangat bahaya baginya.
Dara berjalan melewati tubuh Saga, dengan sedikit berlari ia meninggalkan tempat dimana Saga masih berdiri.
"Jadi babu gue atau keluar dari SMA Dewangga" Teriak Saga terdengar lantang dan jelas di koridor yang sepi.
Langkah Dara terhenti, ia menoleh kebelakang pada Saga, cowok itu masih di tempatnya menatapnya dengan ekspresi datar andalannya. Dara kembali menatap lurus ke depan, ia menggigit bibirnya resah. Ucapan Saga barusan sangat mengejutkan baginya, ia benar-benar penasaran segitunya kah cowok itu ingin ia menjadi babunya.
Sebenarnya kenapa cowok itu sangat ngotot membuat Dara menjadi babunya?
Jika dipikir-pikir lagi keluar dari SMA Dewangga bukan pilihan yang buruk. tapi disisi lain ia ragu, haruskah ia pindah sekolah hanya karna Saga? Bukankah jika begitu ia terlihat sangat lemah, lagi pula banyak hal dari sekolah ini yang berat untuk ditinggalkan, tentu yang pertama adalah kedua sahabatnya, ia juga sudah merasa nyaman dengan cara mengajar guru-guru disini, serta fasilitas-fasilitas yang diberikan dan jangan lupakan makanan kantin yang tidak ada duanya.
Ia tidak rela jika harus pindah dari sini, Tapi ia juga tidak mau menjadi babu Saga. Dara benar-benar dilema saat ini.
Sangking seriusnya berpikir Dara tidak menyadari sosok Saga yang sudah berjalan mendekat kearahnya.
Dara tersentak kaget dari aksi berpikirnya ketika tangannya ditarik kuat dari belakang yang membuat tubuhnya berbalik dan hampir saja jatuh jika saja ia tidak menjaga keseimbangan tubuhnya dengan baik.
"Saga!" Dara berseru kesal, cewek itu menegakkan tubuhnya. Ditariknya tangannya dari genggaman cowok itu.
"Kenapa?!"
![](https://img.wattpad.com/cover/275042649-288-k994817.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Nerd To Antagonis
FantasyBagaimana jika gadis cupu tapi tidak polos yang sangat menyukai novel bertransmigrasi ketubuh Dara antagonis sekaligus selingkuhan male lead di novel My Luna. Akan direvisi sebagian besar