tigapuluhenam

30.8K 3.1K 207
                                    

"Siapa?"

"gue nggak tau" jawab Dara dengan nada sedikit cemas.

"maksudnya lo dijebak gimana Dar?"

"ada yang ngechat gue pake nomor lo, nyuruh gue pergi ke club xx"

"Wah Gilakk! Kayaknya emang ada seseorang yang ngambil hp gue buat jebak lo. Ok lo sekarang gak usah nurutin orang itu, gue dan Sisil mau otw kerumah lo sekarang"

Dara menghembuskan nafas pelan "gue udah sampek di club"

"heh, lo udah di club?"

Dara mengangguk, tanpa menyadari jika Tia tidak akan bisa melihat anggukannya.

Ia berbalik untuk berjalan keluar dari club.

"lo cepet-cepet sekarang Dar"

"iya ini gue udah keluar dari club, gue mati in dulu ya Tia mau pesen gojek"

"enggak, gue takut terjadi apa-apa sama lo. Pokoknya lo nggak boleh mati in telponnya"

Dara terkekeh mendengar kekhawatiran sahabatnya "siap deh"

Masih dengan telpon yang terhubung dengan Tia, Dara memesan gojek. Ia kini berada di pinggir jalan tak jauh dari club.

Sembari menunggu gojeknya ia menatap sekitar, dimana banyak orang-orang yang sedang berlalu lalang. Ia menoleh pada bangunan club itu lagi, di otaknya sudah ada satu nama yang ia curigai menjadi pelaku utama yang menjebaknya.

"halo Dar, lo masih disana kan?"

"iya masih Tia, tenang gue nggak papa kok lagian disekitar gue banyak orang gak akan ada yang berani macem-macem in gue"

"tetep aja lo harus waspada"

"iya-iya Tia" Ucapnya sembari mengecek posisi gojeknya.

"Dara?"

Tubuh Dara tersentak saat seseorang menepuk pundaknya, ia langsung menoleh pada pemilik tangan yang menepuknya.

"Saga lo ngagetin tau nggak"

Bibir Saga sedikit terangkat "ya sorry, lo ngapain disini sendirian?" tanyanya dengan alis sedikit berkerut.

Dara terdiam sesaat, memikirkan jawaban apa yang akan ia berikan pada Saga. Akan semakin panjang ceritanya jika ia mengatakan sesungguhnya pada Saga.

"Dar?"

Untuk kedua kalinya Dara tersentak karena tepukan dibahunya.

"abis belanja dari mal" jawab Dara dengan tenang bahkan ia menambahkan senyum tipis diakhir ucapannya.

Saga mengangguk "sendirian?"

"iya, lo sendiri?"

"abis dari rumah temen"

Dara mengangguk

"Dara woy! Woilah gue dikacangin. Dar itu siapa?!"

Nerd To AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang