Sudah lima hari sejak malam itu, itu berarti sudah 7 hari ia menjadi babu Saga. Jika dihitung dengan imbalan malam itu waktunya tinggal 18 hari.
Semuanya berjalan baik-baik saja, mungkin? Memang menurut Dara semuanya berjalan normal masih dengan Luna yang terus-terusan menempeli Saga dan Rian yang selalu menatap sinis ketika bertemu dengannya.Yang tidak normal itu Saga, sifat cowok itu tiba-tiba saja menjadi aneh. Sering berubah-ubah, kadang baik kadang juga menjadi dingin kepadanya.
Seperti saat ini cowok itu baru saja datang di kelas dan tiba-tiba saja memberikan sekresek buah kepadanya.
Dara menerimanya dengan bingung, ditatapnya Saga yang juga menatapnya tanpa ada niat untuk menjelaskan.
"Buat apa?" Tanya Dara ragu.
"Makan"
Dara meringis "maksudnya ngapain lo ngasih gue buah? Gue nggak sakit btw"
"Ya mau aja, kenapa lo nggak suka? Kalau lo nggak suka buang aja"
Dara menggeleng masih dengan tampang bingungnya, bahkan Sisil dan Tia yang melihat aksi Saga juga melongo tak percaya.
"Tunggu tunggu" Dara menghentikan Saga yang ingin duduk dibangkunya "beneran deh niat lo apa ngasih gue gini?"
"Ck kalau lo emang nggak mau buang aja, sini gue buang"
Dara menahan kreseknya "jangan dibuang lah"
Saga menurunkan tangannya yang hendak meraih kresek ditangan Dara, ia duduk dibangkunya.
Dara merasakan senggolan dilengannya, ia pun menoleh pada Sisil.
"Si Saga kenapa?" Sisil berbisik di telinga Dara.
Dara mengangkat bahunya sebagai jawaban.
"Akhir-akhir emang aneh" Dara kembali berbisik.
Sisil mengangguk "bener, gue sekarang jarang liat dia sama si Luna, lo tau mereka kenapa?"
Dara menggeleng, meskipun sesungguhnya ia tau tapi ia belum mau untuk menceritakannya pada sahabatnya menurutnya ia akan menceritakannya semuanya nanti saja setelah ia dan Saga tidak ada urusan lagi.
***
Dara kini berjalan menuju kantin bersama Sisil, Tia dan juga Saga yang berada disampingnya, entah apa maksud cowok itu sejak dua hari yang lalu Saga selalu berjalan bersama Dara dan sahabatnya menuju kantin.
Mereka sampai di kantin dan seperti biasa mereka berpisah, ia dan Saga menuju meja Luna dan teman-teman Saga, sedangkan Sisil dan Tia yang mencari meja mereka sendiri.
"Ayo"
Dara mengikuti langkah Saga menuju meja yang biasa mereka tempati.
Disana sudah ada Luna dan teman-teman Saga minus Rian dan Billy.
"Kemana Billy?" Tanya Saga.
Dara duduk dibangku samping Putra, ia menoleh ke sampingnya saat Saga ikut duduk bersamanya.
"Lo ngapain?" Tanya Dara bingung.
"Duduk lah, lo lama-lama agak bego ya"
Dara mengerjap, mulutnya melongo, ia sungguh merasa tak terima.
"Lo kenapa duduk disini?" Dara mencoba bersabar.
"Ya mau aja"
"Shttt gak usah banyak bacot, lo mau pesen apa gue pesenin"
Dara tak menjawab masih terperangkap dengan perasaan kesal dan bingungnya.
"Ok Kayak biasa berarti, kalian udah pesen?" Tanya Saga pada Putra dan Luna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nerd To Antagonis
FantasiBagaimana jika gadis cupu tapi tidak polos yang sangat menyukai novel bertransmigrasi ketubuh Dara antagonis sekaligus selingkuhan male lead di novel My Luna. Akan direvisi sebagian besar