Sesampainya di kelasnya Dara langsung memeriksa hpnya, walau sedikit merasa takut dengan jawaban yang diberikan Saga. Ia memberanikan diri membuka dua pesan dari cowok itu.
Saga
|ok
|mulai hari ini kita nggak ada hubungan.Dara bernafas lega, dengan senyuman yang perlahan terbit.
Hidupnya benar-benar bebas hari ini, tidak ada ancaman dari Farhan maupun Saga. Ia akan menjalani kehidupan sekolahnya dengan normal.
"Lo kenapa senyum-senyum sendiri deh Dar?" Dara terbangun dari lamunanya.
Ia menatap Tia dengan cengiran "nggak papa"
Tia menyipitkan matanya, hendak membuka mulutnya bertanya kembali pada Dara. Namun urung karena kehadiran guru dan Saga yang kini sudah duduk disampingnya.
Dara menatap Saga, ekspresi cowok itu datar seperti biasanya. Tak ada tatapan tajam seperti di kantin tadi, itu seperti Saga memang tidak marah dan biasa saja atau tergolong tidak peduli dengan putusnya hubungan ia dan Dara.
Tapi Dara masih memikirkan kenapa di kantin Saga terlihat marah kepadanya. Apa mungkin Saga bukannya marah kepadanya melainkan pada orang lain?
Dara memjemakan matanya sejenak, sudahlah ia tidak mau berpikir lagi yang terpenting sekarang ia sudah putus dengan cowok itu.
Prlajaran di mulai, sepanjang pelajaran Dara mencoba fokus sebisanya entah mengapa menatao punggung Saga didepannya membuatnya menjadi tidak fokus dan memikirkan tatapan tajam cowok itu.
Teettttt
Dara menghembuskan nafas lelah, ia membaringkan kepalanya di meja.
"lo kenapa sih Dar?" Sisil bertanya dengan tangan yang sibuk memasukkan buku kedalam tasnya.
Dara menggeleng tipis, "lagi nggak mood aja"
"PMS?"
Lagi Dara menggeleng, ia akan menceritakan mengenai hubungannya dengan Saga pada kedua sahabatnya tapi ia menunggu Saga tidak lagi berada di sekitar mereka.
"nggak mau pulang lo?" Tanya Tia membalikkan tubuhnya menghadap Dara dan Sisil.
"Bentar lagi, kalian tungguin aku ya"
Dara mengangkat kepalanya mulai memasukkan bukunya kedalan tas.
Matanya sedikit melirik pada Saga yang kini berjalan menjauh dari mereka.
Dara menghentikan tanganya yang akan memasukkan buku terakhirnya kedalam tas. Ia kembali menaruh buku itu di meja.
Ditatapnya kedua sahabatnya bergantian "aku mau cerita sesuatu"
Alis Sisil berkerut "Cerita apa?"
"Aku udah putus"
Mata Tia membulat "sama Saga?"
Dara mengangguk
"Gila, beneran Dar?"
Lagi Dara mengangguk menjawab pertanyaan Sisil.
"kapan?"
"tadi pas istirahat"
"wahh kenapa lo minta putus, kalian berantem? Kok nggak cerita ke kita?"
Dara menggeleng "enggak kita nggak ada masalah cuma akunya aja yang capek jadi selingkuhan"
Sisil dan Tia terdiam, terlihat dari wajah mereka masih tidak percaya dengan apa yang Dara katakan pada mereka.
"Kenapa tiba-tiba lo capek jadi selingkuhan? Lo ada yang baru ya?" tanya Sisil dengan nada menuduh diakhir.
"enggak, beneran deh aku nggak mau lagi jadi selingkuhan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Nerd To Antagonis
FantasyBagaimana jika gadis cupu tapi tidak polos yang sangat menyukai novel bertransmigrasi ketubuh Dara antagonis sekaligus selingkuhan male lead di novel My Luna. Akan direvisi sebagian besar