duapuluhdua

41.5K 3.8K 319
                                    

Dara melemparkan tubuhnya kekasur, ia menghembuskan nafas lelah menatap lurus langit langit kamarnya.

Masih terbayang di benaknya kejadian-kejadian di sekolah tadi, ia memejamkan matanya merasa pusing untuk memikirkan hal itu.

Matanya terbuka saat merasakan hp yang berada di tangan kanannya bergetar dan ter pampang notifikasi pesan dari seseorang yang membuatnya kembali menghembuskan nafas lelah.

Tidak Saga, tidak temannya sama-sama suka menganggu ketenangannya.

Rian
|Dar

Dara bangkit dari tidurnya mengganti posisinya menjadi duduk, diketiknya dengan malas balasan untuk Rian.

Iya?|

|Gue kangen nih

Dara mengerutkan keningnya "apaan sih nih cowok" kesal Dara, stok kesabarannya tidak tersisa sama sekali hari ini hal kecilpun bisa membuatnya kesal.

Terus?|

|ketemuan yuk

Jangan lebay deh Yan, kita tadi udah ketemu di sekolah.lagian kita bukan siapa-siapa dan nggak punya hubungan apa-apa|

S

etelah mengirim jawaban yang membuatnya sedikit lega, ia melemparkan hpnya ke kasur belakangnya, mengacak rambutnya yang sudah lecek dengan frustasi. Harus bagaimana lagi ia untuk menghindari Saga dan teman-temannya. Jika melawan ia terlalu takut tapi jika tidak di lawan mereka semakin lama semakin menyebalkan dan membuatnya frustasi.

Dara beranjak dari kasurnya berniat membersihkan tubuhnya serta mendinginkan kepalanya yang terasa sedikit panas memikirkan masalahnya hari ini.

*

Tok tok

Saat Dara sibuk menyisir rambutnya pintu diketuk, Ia meletakkan sisirnya dan berjalan ke pintu untuk membukannya.

Pintu terbuka dan ternyata mamanya lah yang mengetuk pintu.

"kenapa ma?" tanyanya sambil membuka sedikit lebar pintu kamarnya.

"Ada temen kamu dibawah katanya mau jalan"

Dara mengerutkan keningnya "Sisil sama Tia? Tumben mereka nggak ngasih tau dulu" Dara bergumam pelan.

"Suruh aja mereka ke sini Ma, soalnya Dara belum selesai siap-siapnya" lanjutnya

"eh kok mereka, itu dibawah cuma satu orang loh, kamu ngira siapa?"

"Bukan Sisil sama Tia?"

"bukan, cowok tadi siapa ya namanya tunggu mama inget-inget dulu"

Mata Dara melebar, cowok? Saga? Apa cowok itu gila.

Belum sempat Dara mengatakan agar mengusir Saga mamanya sudah memotongnya sehingga mulutnya kembali tertutup.

"ah iya Rian, katanya tadi namanya Rian. Teman kamu kan? Atau pdkt an nih?"

Dara tersenyum kikuk dengan goda an mamanya, dikepalanya sedang berkeliaran banyak pertanyaan dengan kehadiran Rian dirumahnya.

"dia cuma temen kok ma. Mama suruh pulang aja Riannya, bilang aja Dara lagi nggak enak badan" Pinta Dara yang dihadiahi gelengan oleh mamanya.

"kenapa nggak mau? Kasihan loh Riannya udah nunggu dan bela-bela in kesini"

Dara menampilkan wajah memelasnya "Dara lagi nggak mood keluar Ma, apalagi sama dia"

Nerd To AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang