Dara, Sasa dan Tia berjalan bersama menuju kantin, ketiganya berpisah saat sudah memasuki tempat ramai itu. Sasa dan Tia yang mencari tepat duduk sendiri dan Dara yang menghampiri meja Saga dan teman-temannya.
Sebagai orang yang tadi bertengkar hebat, mereka tidak seharusnya berada di satu meja . Walaupun tak ada satu kata yang saling terlontar tapi tatapan mereka membuat suasana yang berada dimeja itu menjadi runyam.
"Mau pesen apa?" Tanya Dara langsung, saat ia sudah berdiri disamping meja itu.
Kelima orang itu menoleh kearahnya, yang ia abaikan. Ia masih menunggu jawaban dari orang ia tatap.
"Nggak usah, lo duduk"
Dara mengangguk, ia duduk disamping Saga tepat didepan Rian.
Ia menatap lurus pilinan tangannya yang berada diatas meja.
Mereka aneh, Luna masih menempel dengan Saga seolah yang tadi pagi tidak pernah terjadi begitupun dengan Saga yang terlihat santai tak menolak Luna yang merangkul lengannya. Rian yang berada didepannya terus-terusan diam meskipun kentara dari wajahnya ia sedang menahan amarahnya.
Dara juga merasa gila sepertinya lama-lama didunia ini.
Dara merogoh hp di sakunya, dimainkannya hp itu untuk membunuh rasa bosannya.
"Nanti Jadi?" Dara melirik sekilas kearah Putra yang memcah keheningan yang terjadi di meja itu.
"Kemana?" Rian bertanya masih menunduk menyantap mie ayamnya tanpa minat.
"Ck, balapan. Lo pikun akut deh Yan"
Rian hanya mengangguk sebagai balasan.
"Kamu nanti ikut kan Ga?"
Dara melirik kearah Luna yang bertanya, cewek itu menatap Saga dengan binar di mata memerahnya.
Apa secinta itu Luna pada Saga, cuman butuh waktu beberapa jam untuk membuat semuanya berjalan seperti semula.
"Nggak"
Semua mata menatap Saga terkejut, tak terkecuali Dara dan Rian.
"Kenapa lo Sag?" Billy bertanya.
"Males"
"Baru denger gue si Saga males balapan"
"Yaudah Yan, lo nanti yang lawan Galih"
Lagi Rian hanya mengangguk.
"Yah kok kamu nggak ikut sih padahal aku pengen liat"
Saga tak menjawab memilih memainkan hp ditangannya.
"Lo bareng gue aja Lun"
Luna menggeleng menolak ajakan dari Rian "gue maunnya sama Saga"
"Terserah"
"Dar lo mau ikutan nggak sekalian ajak temen lo itu?" Tawar Billy.
Dara langsung menggeleng, sudah cukup sekali ia menonton balap liar dan tertimpa sial.
"Nggak, makasih tawarannya" Dara berucap sopan.
Dara melirik kearah Saga saat merasakan tangan cowok itu kini menarik tangannya kebawah meja. Digenggamnya erat tangan Dara membuat ia menoleh sepenuhnya.
"Nanti jalan sama gue" ucap Saga berbisik.
"Nggak" tolak Dara tanpa pikir panjang.
"Yakin nggak mau? Gue PP punya penawaran"
"Apa?"
"Gue bakal kurangin 5 hari waktu lo jadi babu gue kalau lo mau"
"Hah?"
![](https://img.wattpad.com/cover/275042649-288-k994817.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Nerd To Antagonis
FantasyBagaimana jika gadis cupu tapi tidak polos yang sangat menyukai novel bertransmigrasi ketubuh Dara antagonis sekaligus selingkuhan male lead di novel My Luna. Akan direvisi sebagian besar