"Hey!"
Dara dan Tia menoleh ke cowok yang tiba-tiba saja duduk didepan mereka.
Seperti tidak menyadari tatapan bingung Dara dan Tia cowok itu sibuk menambahkan saus, kecap dan sambal ke mangkok baksonya lalu melahapanya.
Barulah setelah suapan ke tiga cowok itu mengangkat kepalanya, ia mengerutkan keningnya.
"kalian kenapa natap gue gitu dah?"
"lo ngapain duduk disini?"
"makan lah, emang kenapa? kursi ini nggak ada orangnya kan?" jawab Rian--cowok itu dengan wajah sedikit mengesalkan menurut Tia begitupun dengan Dara.
"Nggak ada sih, tapi ngapain duduk bareng kita? tempat duduk temen lo disana kalau lo burem" tunjuk Tia pada tempat duduk yang di isi oleh teman-teman Rian termasuk Saga dan Luna.
"gue maunya duduk di sini bareng Dara"
Tia hendak kembali membuka suaranya namun di tahan oleh Dara.
"udah Ti biarin aja, selagi dia nggak ganggu kita"
"dia ganggu Ca, keberadaan dia itu menganggu mood baik gue"
"Dihh PD"
Tia melototkan matanya pada Rian mendengar desisan tak menyenangkan dari cowok itu.
"Rian, kalau kamu ganggu Tia kamu pindah aja ya"
Rian menoleh kearah Dara, diberikannya senyuman manis pada cewek itu "Iya-iya sorry babe, jangan ngusir dong sedang usaha PDKT ini"
Dara mengangguk, ia menunduk dengan satu tangan ia gunakan untuk meremas pelan lengan Tia.
"manis banget senyumnya Tiaa" bisik Dara sepelan mungkin, agar Rian yang sibuk menikmati baksonya tidak mendengar pujian yang Dara berikan untuk cowok itu.
Tia mengerutkan keningnya "jangan gila deh Dar, ingat lo udah punya pacar dan sekarang cowok lo lagi nafap kita tajam banget"
Mendengar itu Dara reflek mengangkat kepalanya dan tatapanya langsung bertemu dengan tatapan tajam Saga, cowok itu terlebih dahulu memutus kontak mata mereka. Bisa Dara lihat Saga sedang mengetik sesuatu di layar hpnya dengan cepat.
Saat cowok itu menaruh kembali hpnya, hp Dara berbunyi dari saku roknya. Ia mengambilnya, dan sesuai dengan perkiraanya itu dari Saga.
Saga
Apapun yang Rian lakuin jangan tanggepinEmang kenpa kalau aku tanggepin?
Dara melirik ke bangku Saga dan cowok itu sedang memeriksa hpnya, saat cowok itu hendak membalas Luna berbicara padanya sembari melirik kearah hp cowok itu. Untung dengan cepat Saga mematikan kembali hpnya.
Dara menghembuskan nafas berat melihat bagaimana lagi-lagi dua pasangan itu memamerkan kemesraan mereka.
"cemburu nggak Dar?" tanya Tia kembali berbisik.
Dara menggeleng "enggak, aku nggak cemburu. buat apa cemburu?"
"masak sih" Tia menrangkul Dara "lihat deh Dar mereka mesra banget, Luna cemberut imut dan si Saga nyubit hidung Luna gemes. Duh kann sekarang si Saga nyium sayang pipi Lun--"
"kalian lagi ngomongin apaan sih?"
Kompak Dara dan Tia menoleh kearah Rian, cowok itu menatap mereka dengan alis berkerut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nerd To Antagonis
FantasyBagaimana jika gadis cupu tapi tidak polos yang sangat menyukai novel bertransmigrasi ketubuh Dara antagonis sekaligus selingkuhan male lead di novel My Luna. Akan direvisi sebagian besar