Sebelas

49.1K 3.9K 33
                                    

Dara turun dari mobilnya dengan ragu, haruskah ia sekolah hari ini? Mengingat ancaman Saga ia rasanya ingin tetap di mobil dan pulang kembali kerumahnya.

Ia menghembuskan nafas lemas, mobilnya sudah berlalu pergi. Meninggalkan ia yang berdiri dipinggir jalan dengan sesekali melirik ke gerbang sekolahnya.

Apa ia bolos saja?

Itu ide yang buruk, karna ia buta arah, jika tersasar akan menyusahkan.

Lagian ia tidak bisa terus-terusan menghindari Saga, ia harus mulai mendakati Saga untuk membuat cowok itu tertarik padanya.

Dara menegarkan dirinya, dengan langkah pasti ia berjalan ke dalam sekolahan milik keluarga Saga.

Mendengar bisikan beberapa orang dibelakangnya, Dara menoleh karna nama orang yang sedang mereka bicarakan.

Mengikuti arah pandang 3 cewek yang bergosip itu, Dara mendapati Saga dan Luna yang jalan berdampingan dari arah tempat parkir.

Entah untuk keberapa kalinya Dara mengagumi aura tokoh utama yang bersinar. Saga terlihat tampan seperti biasa, pakaiannya dikeluarkan namun masih terlihat rapi, disampingnya ada Luna yang juga terlihat cantik dengan rambut gelombang tergerai indah.

Dara agak tersentak saat kembali mengalihkan tatapanya pada Saga, cowok itu menatapnya. Tajam.

Dara bergidik merinding, dengan cepat ia melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti.

***

Sampai di depan kelasnya, Dara berhenti sejenak, Ia mendudukan dirinya di bangku depan kelasnya. Nafasnya ngos-ngosan, diambilnya minuman dari tasnya.

Ia meminum air itu dengan dengan rakus hingga tersisa setengah.

"eh sorry"

Mulut Dara terbuka dengan tangan yang terhenti diudara, botol yang dipegangnya kini sudah tergeletak di bawah membuat airnya berceceran kemana-mana.

Salah satunya pada roknya yang kini terlihat cetakan basah disana.

Dara mendongakkan kepalanya, ia tau siapa pelakunya, suara dan sepatu yang dipakai orang itu sudah menunjukkan siapa dia.

Saga.

Cowok itu benar-benar ingin mencari masalah dengannya.

Dara meremas roknya kesal, perasaannya semakin kesal saat melihat wajah datar Saga yang seolah tidak merasa bersalah sekalipun.

Berbanding terbalik dengan Luna disampingnya yang malahan terlihat merasa bersalah meskipun bukan ia pelakunya. Cewek itu mengeluarkan tisu dari tasnya dan memberikannya pada Dara.

"eh maaf ya, Saga kurang hati-hati jalannya jadi gak sengaja nyenggol lo"

Dara menerima tisu itu, diambilnya botolnya yang tergeletak dibawah.

"iya gak papa" sungguh Dara tidak ikhlas mengucapkan itu.

Ia kesal tentu saja, ia tidak memiliki seragam ganti tidak mungkin kan ia berkeliaran dengan rok basah seperti ini.
"Lain kali hati-hati, lagian jalan lebar kenapa jalannya mepet kesini"

Ucapnya mencoba mengelap rok basahnya dengan tisu yang terlihat percuma. ia mengungkapkan apa yang ia pikirkan, Jalan di depannya luas. Kenapa dua pasangan itu berjalan mepet Kearahnya, sepertinya memang Saga sengaja untuk membuatnya kena masalah seperti ini.

Huh, sudahlah. Sudah terjadi juga.

Dara melirik ke dua pasangan itu yang didapatinya Saga yang mendelik tak suka kearahnya sedangkan Luna menggigit bibirnya dengan wajah merasa tak enak.

Nerd To AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang