"DARA!!"
Dara mengelus dadanya karena sedikit terkejut mendengar teriakan itu, ia berbalik dengan malas.
"Apa?" Tanyanya tak santai.
Alis Dara berkerut melihat Saga yang menghampirinya dengan wajah lebam di bibir kirinya.
"Lo liat kan" tunjuknya pada lebamnya.
Dara mengangguk bingung.
"Sekarang lo obatin gue"
Dara langsung menggeleng "nggak, ngapain juga gue harus obatin lo"
"Obatin Dar, ini juga gara-gara lo"
"Kok gue? Emang gue ngapain?"
"Gara-gara gue bilang gue yang merawanin lo mama gue jadi nampar gue"
Plak
"Awsss" untuk kedua kalinya pipi kiri Saga terkena tamparan.
Saga memgangi pipinya dengan mata sedikit memerah karena menahan sakit.
Ditatapnya Dara dengan bingung "kenapa nampar gue? Aws sakit banget"
"Mulut lo emang perlu ditampar, gue setuju sih sama mama lo"
Setelah itu Dara meninggalkan Saga yang segera saja berlari menyusulnya.
"Obatin Dar,ini sakit banget"
Saga kembali menyentuh luka disudut bibirnya."Tuh kan berdarah lagi"
Saga memperlihatkan tangannya yang terdapat bercak darah kedepan Dara.
Dara melihatnya dan menoleh untuk melihat wajah Saga dan benar saja luka yang tadinya sedikit mengering kini terdapat sedikit darah.
Ia meringis dapat dipastikan itu sakit, tapi ia tidak menyesal telah menampar cowok itu. Bagaimana bisa Saga dengan santainya bicara seperti itu apalagi didepan orang tuanya, Dara tak habis pikir dengan kelakuan cowok itu.
"SAGA WAJAH KAMU KENAPA?!"
Atensi keduanya beralih kedepan mereka dimana Luna berlari kearah mereka lebih tepatnya pada Saga.
"Kamu berantem?"
Saga menepis tangan Luna yang hendak menyentuh wajahnya "enggak"
"Terus itu kenapa?"
Saga mengangkat bahunya, Dita lengan Dara untuk pergi bersamanya meninggalkan Luna yang menatap kedua punggung itu dengan tak percaya.
"SAGA!" Panggilnya yang tetap saja diabaikan.
"Jalang!" Serunya pelan, menatap tajam ke punggung Dara yang semakin menjauh.
Luna meninggalkan tepat itu dengan perasaan kesal, bahkan kedua tangannya yang berada disampingnya terkepal erat.
***
Dara menarik tangannya saat Saga membawanya bukan ke arah kelasnya.
"Lo mau bawa gue kemana?" Tanyanya saat Saga sudah menoleh kearahnya.
"UKS"
"Buat ngobatin lo?"
Saga mengangguk "pinter" ucapnya sembari mengelus kepala Dara yang tentu saja ditepis begitu saja oleh Dara.
"Enggak, gue mau kekelas. Lo obatin sendiri aja atau enggak minta Luna buat obatin"
Saga berdecak "Lo yang buat gue gini jadi lo yang harus tanggung jawab. Cepet keburu masuk"
"Itu salah lo kali bukan gue"
"Yang nampar kan tangan lo bukan tangan gue"
"Ya itu karna mulut lo yang kurang ajar"
KAMU SEDANG MEMBACA
Nerd To Antagonis
FantasiaBagaimana jika gadis cupu tapi tidak polos yang sangat menyukai novel bertransmigrasi ketubuh Dara antagonis sekaligus selingkuhan male lead di novel My Luna. Akan direvisi sebagian besar