duapuluhenam

40.7K 3.4K 157
                                    

Saga menegakkan kepalanya, menatap dengan intens manik mata Dara.

Dara yang ditatap seperti itu merasa tak nyaman, ia mengalihkan tatapannya kesamping.

"Kenapa lo berubah?"

Pertanyaan tiba-tiba Saga membuat Dara kembali mengarahkan tatapannya pada cowok itu.

Kenapa Saga tiba-tiba menanyakan itu?

Dara terdiam, sedang mencari jawaban yang tepat untuk menjawabnya karna tak mungkin ia mengatakan yang sesungguhnya.

"Karna gue udah sadar" menurut Dara itulah jawaban yang paling masuk akal.

"Sadar?" Dengan dengusan kecil Saga menatap tak percaya pada Dara.

Dara mengangguk ragu.

Alis Dara berkerut, melihat Saga yang mengangguk mengerti didepannya.

"Yah bagus sih"

"Tapi sayang banget, sadarnya lo itu terlambat" lanjut Saga membuat Dara semakin tidak mengerti.

"Hah?"

Cup

Dara reflek memundurkan kepalanya, terkejut dan tidak terima dengan serangan tiba-tiba dari cowok itu.

"Maksudnya apa?" Tanya Dara, mencoba untuk bersabar dengan kelakukan Saga dan bertanya pada cowok itu karna rasa penasarannya.

Bukannya menjawab Saga kembali mendekatkan wajah cowok itu membuat Dara semakin memundurkan kepalanya.

"Stop Sag!"

Saga berhenti tepat bibir mereka hampir saja bersentuhan.

Saga memundurkan kepalanya, ia menghembuskan nafas pelan "Gue akan jelasin sejelas-jelasnya setelah kita ngelakuin itu"

Sontak mata Dara melebar, ia menggeleng dengan cepat. Ia kira Saga sudah melupakan niatnya untuk itu, tapi nyatanya cowok itu hanya menunda dengan pertanyaan.

"Gue nggak mau, udah gue bilang berapa kali GUE NGGAK MAU!"

Dara sudah benar-benar frustasi menghadapi Saga, apakah cowok itu tidak mengerti bahasa manusia? Kenapa terus-terusan memaksannya.

"Gue gak peduli penolakan lo"

Mata Dara terpejam, ia lelah. Rasanya ia ingin menangis sangking lelahnya menghadapi Saga.

"Ok gue nggak akan lakuin itu"

Dara membuka matanya yang terlihat memerah dengan bawah matanya yang sedikit basah.

Wajahnya mencerah sejenak, tapi ia langsung sadar tidak mungkin Saga melepaskannya dengan begitu mudah pasti ada sesuatu dibaliknya.

Dara semakin yakin saat melihat senyuman tipis mencurigakan diwajah Saga.

"Asal lo jadi babu gue"

Benarkan.

"Gimana?"

Sepertinya pilihan menjadi babu Saga adalah opsi yang tidak buruk untuk saat ini. Mungkin?

Tapi jika ia menjadi babu Saga maka sudah dipastikan waktunya dengan Saga semakin banyak, ia juga akan sering bertemu Luna yang selalu terlihat bersama Saga. Ia sangat menghindari itu.

Arghhhhh

Dara pusing sekarang, entahlah terserah apapun yang akan terjadi nanti yang terpenting ia harus bebas setidaknya untuk saat ini.

"Jadi babu lo tapi no sex?"

Saga mengangguk "ok"

Sepertinya Dara memang minim kepercayaan pada Saga, persetujuan Saga yang cukup mudah terdengar ada sesuatu mencurigakan dibaliknya.

Nerd To AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang