"mbak tau kan Sey-- maksudnya Dara amnesia?"tanyaku.
Mbak dewi mengangguk beberapkali,tatapnya seperti menunggu perkataanku selanjutnya.
"Aku mau nanya-nanya ke mbak boleh?"
"boleh non mau tanya apa?bakalan mbak jawab setau mbak"
Aku mengangguk dan mulai mendudukan diriku dipinggiran kasur"sini mbak duduk sini"ucapku menepuk kasur disamping ku.
Walau masih agak ragu Mbak Dewi menurutinya.
"dari mana dulu ya nanyanya"aku berpikir dengan menyentuh beberapa kali daguku dengan telunjukku.
"ah ya penyebab aku amnesia apa ya mbak?"
"itu non Dara mabuk tadi malam, mobil non nabrak pohon"
Aku membulatkan mulutku dan menganggukkan kepalaku beberapa kali,benar juga Dara suka pergi ke club untuk bersenang-senang.
jadi yang dimaksud mama Dara tadi adalah melarangnya ke club?.
"ada yang mau ditanyain lagi non?"
"oh nggak ada mbak makasih ya"
Mbak Dewi mengangguk"saya kembali ke dapur dulu ya non"
"iya mbak"
Setelah mbak Dewi menutup pintu kamar.aku mengalihkan mataku pada makanan yang dibawakan Mbak Dewi.
"wow yummy"
Aku memangku nampan itu dengan menatap lapar makanan di piring.
"for the first time in forever"
Aku memakan makanan ini.Akupun mulai memakannya dengan terus memuji betapa enaknya makanan itu.
suara notif hp menghentikanku yang hendak berjalan kepintu dengan nampan ditanganku.aku kembali mendudukan diriku dan menaruh kembali nampan itu dikasur.
Saga sayang💕
Lo kecelakaan?Aku lupa untuk mengganti nama Saga.
Dara
IyaSaga
GwsDara
Iya maksih
Sudah gitu aja?
Singkat padat dan mengesalkan. Sudahlah
Melihat tidak adanya tanda-tanda akan dibalas aku menaruh hp Dara dimeja belajar dan melanjutkan niatku yang menaruh nampan itu kebawah.Sampai ditangga akhir aku menghentikan langkahku dan melihat sekitar mencari dimana dapur berada.
"nyari apa non?"
Aku menoleh kebelakang, seorang perempuan lebih tua dari Mbak Dewi berdiri di 2 anak tangga diatasku.dia pasti Mbak Nur
"nyari dapur Mbak"
Mbak Nur melirik nampan ditanganku"mau naruh itu non? biar saya aja,non balik kekamar aja"
Nampan itu kini beralih tangan ke tangan Mbak Nur.
Sebenarnya aku merasa tidak enak tapi bagaimana lagi nampan itu sudah ditangan Mbak Nur.lagian sepertinya Mbak Nur akan pergi kedapur.
"makasih mbak"
"iya non"
***
Author pov
Malam harinya Seyra makan malam bersama dengan orangtua Dara dimeja makan.ia sedikit canggung berhadapan dengan papa Dara karna sepanjang mereka makan papa Dara sering menatapnya lekat Membuat Seyra tak berani mengangkat kepalanya.
"kami memutuskan mulai besok kamu sekolah dirumah"
Seyra mengangkat kepalanya menatap papa Dara.tapi hanya sebentar ia langsung menunduk kembali karna tatapannya.
"kenapa?"tanyanya mulai kembali mengangkat kepalanya tapi tidak menatap papa Dara melainkan Mama Dara yang duduk didepannya.sedikit aneh memang tapi bagaimana lagi ia tak kuat untuk menatap papa Dara.
"kamu pasti lupa semua pelajaran disekolahmu,jadi kami mau kamu melanjutkan pendidikanmu dengan sekolah dirumah"
Seyra mengangguk paham.Tapi sepertinya umurnya dengan Dara sama mungkin saja kelas dan pelajaran mereka tak jauh berbeda atau mungkin juga sama.
Seyra berniat menanyakan kelas Dara agar ia bisa memutuskan untuk lanjut sekolah biasa atau mengikuti perkataan orang tua Dara untuk sekolah dirumah.
"Dara kelas berapa ya ma?"
"Kelas 11 sayang"
Wajah Seyra mencerah mendengar jawaban dari Mama Dara.
Karna Seyra juga kelas 11 yang artinya ia tak perlu sekolah dirumah.
"Dara sekolah seperti biasa aja"
"emang kamu ingat materi disekolahan?"tanya Mama Dara.
Seyra bingung menjawab apa.jika menjawab iya itu akan aneh,dia ceritanya amnesia nama saja ia lupa kenapa pelajaran tidak.jika menjawab tidak maka sepertinya orang tua Dara akan memaksanya untuk sekolah dirumah saja.
"aku akan usaha in melajarin lagi"
"tapi itu akan susah buat kamu Dar"
"papa sih setuju-setuju dengan Dara lagian ia masih baru di kelas 11 gak banyak yang harus ia kejar.lain lagi jika Dara lupa materi kelas sebelum-sebelumnya"
"Aku inget kok pa ma. Aku inget semua materi kelas 1 sd sampek 10 sma"
Seyra tidak peduli perkataanya aneh yang terpenting ia tidak sekolah dirumah.
"ok Dara boleh sekolah seperti biasa"
Seyra tersenyum senang "Aku kekamar dulu ya pa ma"
Orang tua Dara mengangguk,Seyrapun berjalan kembali kekamar Dara,diotaknya kini telah tersusun rencana yang akan dilakukan sesampainya dikamar.
Setelah menutup pintu kamar Seyra melangkah ke meja belajarnya.buku paket dan buku tulis tertata rapi disana.
Seyra duduk dikursi dan mulai membuka satu persatu laci yang terdapat dimeja belajarnya.
Dilaci sebelah kanan berisi alat-alat tulis sedangakan sebelah kiri berisi buku note kecil dan banyak hitungan angka disana.mungkin itu tempat Dara menghitung saat ujian matematika.
Ia mengambil salah satu buku tulis Dara dan mengamati sampulnya.
"Dara Dnise Geonata kelas XI ipa 2 absen 8"ucapnya pelan membaca tulisan yang terdapat disampul itu.
Ia menaruh kembali buku bersampul coklat itu lalu menopangkan dagunya dan menatap jendela yang tepat didepannya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Nerd To Antagonis
FantasyBagaimana jika gadis cupu tapi tidak polos yang sangat menyukai novel bertransmigrasi ketubuh Dara antagonis sekaligus selingkuhan male lead di novel My Luna. Akan direvisi sebagian besar