tigapuluhdua

39.1K 4.3K 485
                                    

"jadi dia yang ganggu hubungan kalian?" Orang itu bertanya yang masih dapat Dara dengar meskipun jarak ketiganya agak jauh.

Dara melirik pada Luna dan wanita disampingnya, kedua orang itu masih menatapnya tak bersahabat dan Dara bisa menebak wanita itu adalah Mama Saga. Terlihat dari wajahnya yang sedikit mirip dengan Saga menurutnya.

Luna dan Mama Saga berjalan kearahnya, Dara sedikit membelokkan jalannya agar menjauh dari dua orang itu.

Tapi sepertinya Luna sangat berambisi untuk menghampirinya, cewek itu sampai berlari untuk menangkapnya.

"Apaansih lo" Dara menarik tangannya yang berada ditangan Luna.

Sebelum ia bisa melepaskan Cengkraman itu, Mama Saga sudah berdiri di depannya dengan aura mahalnya.

"Andara Geondra?"

Dara menatap Mama Saga dengan kernyitan dahi "iya?" jawabnya.

"Jalangnya anak saya"

"Ya, Bener tente" Dara menjawab lagi dengan polosnya yang memang ia sengajakan.

Dan itu berhasil membuat Luna kesal, bisa dirasakan dari cengkraman cewek itu yang mengerat di lengannya.

"Awss sakit Luna, lo nggak punya ati ya. Lepasin" Dara melepaskan tangan Luna dari lengannya dengan kasar.

"lo yang nggak punya ati, bisa-bisanya lo jadi selingkuhannya si Saga. Lo mikirin perasaan gue sebagai pacarnya nggak sih"

Sebelum menjawab Dara melirik kearah Mama Saga yang hanya melihat dengan bersedekap tangan "Jujur sih enggak, gue have fun aja soalnya"

"Bitch"

"Yes, i am"

"Lo-- anjj"

"Stop Luna"

Atensi keduanya teralih pada Mama Saga, Mama Saga menatap Dara dari atas hingga bawah.

Dara ikut mengecek penampilannya, tidak ada yang salah menurutnya.

"Dia nggak secantik kamu"

Luna tersenyum mendengar pujian dari Mama Saga, ditatapnya remeh Dara yang mencebik kesal kearahnya.

"Dia juga nggak sepintar kamu, selalu ranking dua puluh ke atas"

Luna tersenyum miring, pujian kedua dari Mama Saga semakin membuatnya senang.

"Apa yang Saga lihat dari kamu?"

Dara mengangkat bahunya "nggak tahu Tante, saja juga bingung"

"Kamu apakan anak saya?"

Dara mengernyit "Tante ngira saya pelet si Saga?"

Keterdiaman mama Saga membuat Dara menggeleng tak percaya "ya enggak lah Tante, saya nggak percaya gitu-gitu an"

"Terus ada kemungkinan lain yang membuat Saga tertarik sama kamu?"

Dara mengetuk-ngetukkan jari telunjuknya di dagu untuk menandakan ia sedang berpikir "nggak ada sih, tapi beneran tante saya nggak pernah main pelet-peletan"

"Ah atau mungkin Saga tertarik karna saya bisa muasin nafsu anak tante" denga tak tau malunya Dara tersenyum setelah menjawab itu. Sebenarnya Dara juga sedikit malu setelah menjawabnya tapi sudahlah sudah terjadi.

Mama Saga mengangguk paham "Itu memang masuk akal tapi diluaran sana masih banyak yang mau jadi jalang Saga yang lebih cantik dari kamu. Sedangkan kamu nggak lebih cantik dari Luna"

Dara mendengus, Mama Saga berbicara seolah-seolah ia begitu jeleknya padahal kecantikan ia dan Luna tak begitu jauh 11 12 lah, yah meksipun ia yang sebelasnya.

Nerd To AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang