Dara menyanggah dagunya dengan satu tangan, matanya menatap kedepan pada keramaian kantin yang sudah biasa terjadi.
Walaupun kantin sangat bising tidak begitu membuatnya kesal, tapi hari ini lain lagi ia merasa kantin sangat-sangat bising dan menyebalkan gara-gara cowok disampingnya.
Ia lelah, telinganya seperti tak kuat lagi mendengar recokan dari cowok itu.
Sesungguhnya ia sedang dibingungkan dengan sikap cowok itu, bukankah beberapa waktu yang lalu cowok itu masih kasar padanya kenapa tiba-tiba sifatnya berubah. Dan pikiran ini sudah mengganggunya sejak beberapa hari terakhir.
"Lo liatin apa sih Dar?"
Dara tak menjawab, berakting seolah-olah tak mendengar pertanyaan itu.
"Lo liatin cowok?"
Dara masih tetap tak bereaksi.
"Ck, anjing"
Dara melirik dengan kernyitan dahi, manik matanya mengikuti pergerakan Saga yang berpindah ke bangku depannya.
Ditatapnya mata Saga yang juga menatapnya "apaansih Ga" protesnya.
"Udah makan" tunjuknya pada mie ayam yang sejak tadi dianggurkan oleh Dara.
Dara menunduk melihat semangkuk mie ayamnya yang kini mie nya sudah sedikit mengembang.
Bukannya mulai memakannya, Dara menegakkan kepalanya kembali menatap Saga yang memakan mie ayamnya.
"Ga" panggilnya.
Saga mendongak dengan satu alis terangkat "hmm?"
"Gue mau tanya sesuatu"
Saga ikut menegakkan tubuhnya "tanya apa?"
"Lo beneran suka sama gue?"
"Ya iyalah Dar, kalau gue masih nggak suka sama lo nggak mungkin gue dari pagi sampai sekarang maksa Lo buat balikan"
Dara mengangguk "tapi gue ngerasa aneh aja sama sifat lo"
"Maksudnya?"
"Gue ngerasa sifat Lo tiba-tiba berubah ke gue, masih fresh di otak gue lo hampir merkosa gue di sekolahan waktu itu" Dara menekankan kata sekolahan agar Saga mengerti betapa buruknya perbuatanya waktu itu.
Saga mengangguk beberapakali "untuk itu gue ngaku salah dan gue bener-bener minta maaf"
Dara mengangguk singkat, matanya tak lepas dari manik hitam Saga. Ia menunggu kelanjutan cerita dari cowok itu.
"Dulu kita sering ngelakuin 'itu' dan waktu itu berapa minggu gue nggak dapat 'itu' dari lo karna lo terus-terusan ngehindarin gue dan yah gue akhirnya gak tahan dan ingin maksa lo"
Walaupun dengan perasaan sedikit malu dengan perkataan Saga, Dara mengangguk saja tanda mengerti dengan alasan cowok itu.
"Dan jujur gue mau Lo jadi babu gue karna sejak putus dari lo, gue ngerasa aneh aja"
"Aneh gimana?"
"Aneh kayak mmm.. pokonya aneh deh"
Dara mendengus, Ia hendak bersuara lagi namun urung karna sosok yang tiba-tiba saja duduk disamping Saga.
"Saga, kenapa kamu nggak ke kelas aku?"
Saga menoleh kearah Luna yang kini sudah mengalungkan tangannya di lengannya.
Lalu ia melirik kearah Dara yang ternyata juga melihat kearahnya, sejujurnya keduanya hanya ingin melihat reaksi masing-masing.
Dara menunduk mengalihkan pandangannya pada mie ayamnya, ia mulai memakan mie ayam yang sudah tidak berkuah lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nerd To Antagonis
FantasiBagaimana jika gadis cupu tapi tidak polos yang sangat menyukai novel bertransmigrasi ketubuh Dara antagonis sekaligus selingkuhan male lead di novel My Luna. Akan direvisi sebagian besar