Sudah dua minggu sejak Dara pulang dari rumah sakit dan hari ini adalah ia hari pertama kembali ke sekolahnya.
Selama ia rumah sakit maupun istirahat di rumah, Saga datang menjenguknya hampir setiap hari yang jujur saja itu sangat mengganggu. Cowok itu merecokinya dengan rencana-rencana yang ia susun dengan sedemikian rapi, katanya. Tapi itu hanya membuat pusing saja, diusir juga tidak mempan.
Dan lihatlah sekarang, Di depan halaman rumahnya sudah ada mobil Saga terparkir disana beserta si pemilik yang berdiri disampingnya menatap Dara dengan senyum manis.
Dara mencebik pelan, ia melirik mamanya yang berada disampingnya, "Dara bareng supir aja ya Ma"
Mama Dara menggeleng pelan "kasian Saga udah nunggu kamu dari tadi, masak kamu mau ke sekolah bareng supir"
Wajah Dara semakin keruh saat Saga berjalan kearahnya dan mamanya.
"Tante" Cowok itu menyalami Mama Dara, yang tentu saja di sambut hangat oleh mamanya.
"Daranya boleh bareng aku gak?" Tanyanya dengan senyum yang tak turun sedikitpun.
"iya boleh dong, ya kan Dar?" Dara merasakan bahunya disenggol pelan.
ia melirik kearah mamanya dengan alis terangkat, "ya kan?" tanya mamanya lagi.
Dara mengangguk pelan, ia menyerah karna tidak mau drama pagi ini semakin panjang.
"yuk"
Dara menepis tangan Saga yang menarik tangannya "najis"
"yaudah Ma, Dara berangkat dulu" ia menyalami mamanya disusul Saga.
akhirnya ia pergi kesekolah bersama Saga, ia menyandarkan kepalanya disandarkan kursi mobil Saga.
"gimana?" tanya Saga tiba-tiba membuat Dara bingung dengan maksud cowok itu.
"Apannya yang gimana?"
"Rencana kita"
"daripada buat rencana drama gitu kenapa Lo gak langsung bunuh aja si Luna, lagian ini di novel kan apa ada dosa disini"
Saga menghembuskan nafas pelan "gini Dar, kalau ternyata bunuh Luna itu bukan jalan keluarnya dan kita udah ngebunuh tuh cewek, Bisa-bisa kita yang bakalan masuk penjara"
"yaudah lo tinggal buat kita keluar dari penjara dengan nulis alur itu di buku lo"
"Lo pikir semudah itu?"
"iyalah, kalau Lo nggak bisa juga orangtua kita kaya pasti mudah buat ngeluarin kita dari sana"
Saga menggeleng pelan sedikit tak percaya dengan pola pikir Dara.
Tak!
"aww!" Dara berseru, dahinya baru saja disentil kuat oleh Saga.
Ia menoleh kearah Saga dengan wajah kagetnya "Sakit anjing".
Tangannya terangkat hendak membalas dendam dengan menarik rambut cowok itu, namun ia kalah cepat Saga sudah menahan tangannya terlebih dahulu.
"jangan sentuh rambut gue" ucap Saga dengan wajah mengesalkan bagi Dara.
Dara menariknya tangannya dengan mencebik "ck"
"Oke-oke kita coba masukan dari Lo, kita akan bunuh Luna secepatnya. waktunya kapan? nanti malam?"
"terserah" jawabnya dengan nada sudah terlanjur emosi.
"tapi tunggu gue ada masukan lagi, lo bisa nyuruh orang aja buat bunuh Luna, gak usah ngotor-ngotorin tangan kita buat bunuh itu cewek. Kalau gitu kemungkinan kita jadi tersangka jadi lebih sedikit"

KAMU SEDANG MEMBACA
Nerd To Antagonis
FantasyBagaimana jika gadis cupu tapi tidak polos yang sangat menyukai novel bertransmigrasi ketubuh Dara antagonis sekaligus selingkuhan male lead di novel My Luna. Akan direvisi sebagian besar