Soundtrack || I LIKE YOU SO MUCH, YOU'LL KNOW IT NOW - LUCAS ( Mas jodoh ay!)
Konnichiwaa!!
***
"Siapa nama kamu sayang?" Ini aku gak salah denger kan?? Nama dia Reksa??
"Nama aku Reksa kakak." Ulang dia kembali mengusapkan kerah baju ku pada hidung nya.
Ternyata aku gak salah dengar, benar nama dia Reksa. Aku menatap nanar ke anak yang sedang dalam gendongan ku. Aku mencium bau-bau bibit kejulidan padanya.
"Aahwss kak sakit!" Adunya menunjuk lutut yang terluka. Tak sengaja kesenggol oleh ku.
"Iyaa iyaa, nanti di obatin."
Secepat mungkin aku mencari air pancuran. Guna membersihkan luka pada Reksa. Aku gatau dimana Ibu nya, tapi sejak aku menggendong nya tidak ada tuh yang menghentikan ku ataupun mencari Reksa.
"Reksa duduk dulu disini ya sayang." Aku mendudukkan tubuh kecil nya pada pinggiran semen kering. Beruntung ada satu pancuran di dekat nya. Memudahkan ku untuk menyibakkan air membersihkan luka pada Reksa.
"Kamu kesini sama siapa?"
"Sama Bunda."
"Terus Bunda Reksa dimana?"
Reksa menggeleng pelan, "Gatau."
"Yauda habis ini beli es krim dulu. Nanti kita tungguin Bunda nya Reksa yaa?"
"Eum! Eum!" Reksa mengangguk semangat mengangkat kedua tangan nya ke arah ku. "Gendong ya kak, kaki aku gatel kalo jalan."
Wahh wahh, gak salah Bunda nya kasih nama Reksa?
Aku jadi prihatin dengan nama tersebut. Karna selain julid dalam berkata, nama tersebut bisa mengubah seseorang menjadi julid dalam bersikap.
"Yauda ayok kakak gendong, naik ke punggung kakak yaa." Aku balik badan membelakangi Reksa. Meraih tangan mungil nya untuk melingkar pada leher ku. Aku jadi teringat adik laki-laki ku di kampung. Aku sering menggendong nya seperti ini di punggung ku. Boro-boro adik ku mau di gendong lagi, tidur sekamar saja dia sudah malu. Ya karna alasan dia yang sudah 'gede' katanya.
Belum seminggu di Jakarta tapi aku sudah merindukan nuansa desa bersama keluarga ku.
"Jadi Reksa mau es krim rasa apa nih?"
"Rasa panila."
"Panila?"
"He eugh!"
"Emm Bang! Es krim rasa panila nya satu. Terus yang coklat satu."
Aku suka banget sama es krim coklat. Manis gitu loh, daripada yang asem-asem. Jujur saja aku penasaran dengan rasa panila yang Reksa ucapkan. Es krim asal mana tuh?
"Ini mbak, 10 ribu."
Aku merogoh saku rok ku mengambil uang. Sedang es krim nya sudah di bawakan oleh Reksa. "Ini ya Bang, terimakasih."
Aku beranjak dengan Reksa dalam gendongan ku. Sesekali Reksa menyuapi es krim coklat nya padaku. Kami menikmati es krim tersebut sambil berjalan menuju bangku yang sempat ku duduki tadi.
Ngomong-ngomong aku melupakan note nya. Haishh bodohnya, bagaimana jika laki-laki yang harus menerima note malah sudah pergi duluan? Tapi sebelumnya dimana note yang ku pegang tadi yaa.
Jangan sampai aku dengan ceroboh meninggalkan note tersebut di bangku ku. Bagaimana jika Leo yang membaca note nya?
Bodoh sekali kau Ras!
KAMU SEDANG MEMBACA
GARDENIA | SELESAI
RandomJudul : Gardenia [COMPLETED] 18+ Sinopsis : ________________________________ "Dasar gila." "Dasar julid!" "Cih, anak kecil kek kamu tau apa hah?" "Anak kecil? Mas, gini-gini Rasi udah mau umur 19 loh yaa. Enak banget kalo ngomong!" "Siapa yang nanya...