55 || Hampir Usai

3K 88 1
                                    

Ututuu mana nih pembaca Gardenia...

Tinggalkan vote yaa

Alhamdulillah tiba juga di penghujung cerita.

Happy Reading!!

***

Mesam mesem adalah kegiatan paling menyenangkan bagiku dan Mas Reksa sesudah pulang dari pantai.

Entahlah, rasanya kami seperti sepasang kekasih di kelas SMP yang terciduk reporter toktok.

"Lama-lama gila lo Mba senyum-senyum gitu."

"Sekala." Bapak memperingati.

"Mas, kenapa mau sama Mbak Rasi? Mas lihat darimananya sih?"

Aku sudah melotot tajam, Sekala--adiknya, kenapa dari banyaknya pertanyaan yang memuji ia lebih memilih pertanyaan menghina kakaknya sendiri?

"Eumm,"

Gawat, sepertinya Mas Reksa mau menjawab itu.

"Saya suka saat Mbak kamu tertidur."

"HAH?!" Sekala terkejut, apalagi aku. Bahkan Ibuk sampai tersedak.

Aduhhhhh!!

"WHAHAHA!! Apanya yang disukai? Tidurnya Mbak? Aduh gue rasa mata lo perlu di cek Mas. Tidur kayak kambing juga!"

"Kala ih diem!!" Gertakku menjitak kepalanya.

"Modelan gitu--"

Ddrrtt drrtt

"Sebentar, saya angkat panggilan dulu."

Kami serentak diam saat Mas Reksa mulai mengangkat ponselnya ke sisi telinga.

"Apa? Lalu gimana keadaan Oma? Iya Kakak secepatnya pulang. Kamu bilang sama Oma. Kak Reksa mau datang."

Oma Fey?

"Oma Fey kenapa Mas?"

"Rasi, kita harus balik ke Jakarta langsung. Oma koma di Rumah Sakit."

***


Malam ini juga, aku ikut dengan Mas Reksa tanpa mempersiapkan banyak barang. Seusai mendapat telepon mendadak tadi, Mas Reksa langsung menjelaskan inti permasalahan nya dan meminta ijin kepada Bapak atas diriku.

Mas Reksa sedari tadi gusar, ku rasakan genggaman nya yang mengerat meskipun satu tangan nya menyetir.

"Oma pasti baik-baik aja Mas. Mas tau sendiri kan Oma itu kuat?"

"Um, Oma pasti baik-baik saja."

Meskipun begitu, jujur saja aku ikut risau. Oma Fey adalah satu dari orang-orang terhebat yang hadir di hidupku.

Sekitar beberapa jam kemudian melewati jalan tol, jalanan Jakarta mulai dilewati saat mobil Mas Reksa mengambil jalur kiri. Bisa dibilang mobil yang dikendarai kami mengebut.

Mobil mulai memasuki gedung-gedung tinggi dan terhenti di salah satu gedung bernuansa putih setibanya kami di Rumah Sakit.

"Sudah sampai, ayo turun."

"Hng!"

Ku pikir Mas Reksa mau berjalan terlebih dahulu, namun rupanya ia menunggu ku dan kembali menautkan telapak tangannya padaku.

Tanpa menuju resepsionis, Mas Reksa membawaku menuju lift. Jarinya memencet tombol di lantai paling atas. Yang rupanya sebuah ruangan VVIP.

Pintu itu dibuka oleh Mas Reksa, disana menampakkan keberadaan Mama Anye, Leo, dan Oma Fey yang tidur membelakangi pintu.

GARDENIA | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang