Soundtrack : Pit a pat ost Love Revolution
Anyeong...
Jumpa lagi sama Gardenia.Semangat puasanya yaa
Selamat berbuka dengan se chapter manis hari ini asksk
***
Tepat jam untuk bersiap, aku menyiapkan setelan untuk Mas Reksa sembari menunggunya yang tengah mandi.
Hanya kemeja putih dan jas hitam. Tidak ada dasi, kurasa akan terlalu formal jika harus mengenakan dasi. Lagipun mau dengan kemeja putih saja Mas Reksa sudah cukup tampan kok.
"Saya sudah selesai, giliran kamu."
Suara Mas Reksa muncul dari belakang tepat saat aku selesai meletakan setelan nya di atas kasur.
Dan saat aku menoleh ke belakang, postur sehabis mandi nya kembali terpampang di hadapan ku.
Tanpa sadar aku jadi mengingat hari-hari pertama dimana aku mengenal nya.
"Jangan hanya diam, cepetan masuk."
"Iyaa iyaa..."
Mau tak mau aku melangkahkan kaki menuju kamar mandi. Awalnya semuanya aman, tapi tidak setelah aku hendak membilas muka dengan tiba-tiba saja air mati.
Kamar mandi di rumah menggunakan shower, tidak ada bak mandi ataupun benda yang bisa menampung air kecuali shower ini.
Apa harus gitu ya air nya mati disaat wajah ku masih penuh dengan busa? Tinggal bilas muka doang loh ini. Salah ku memilih mencuci muka di akhir.
"MAS REKSAA! MASS!" Teriak ku dari dalam kamar mandi. Namun tetap tak ada sahutan.
"Mas Reksa kemana coba." Memastikan jubah mandi nya terikat dengan aman, aku melangkahkan kakiku keluar dari kamar mandi dengan bantuan tangan.
Meraba tembok sampai di pintu kamar mandi.
"Mas Reksa??"
Belum ada sahutan.
Mendadak aku jadi takut. Kenapa suasananya menjadi sunyi dan mencekam gini disaat aku belum bisa buka mata?
"Murphy? Kamu dimana?"
Harusnya miaww kan? Tapi juga gak ada suara sahutan Murphy.
Apa sekarang setelah drama istri yang di campakkan aku berganti genre horor ya?
Lalu besok-besok beralih ke apa?
Drama kartun?
Ahzab kubur?
Aishhh!
"Loh Rasi? Kamu kenapa?"
"Mas Reksa?" Mendadak ada perasaan lega saat dari beberapa meter aku mendengar suaranya. Terlebih saat suara langkahnya mendekat ke arah ku.
Miawhhh
"Air nya mati Mas, padahal tinggal bilas muka doang." Adu ku lebih memejamkan mata dirasa pedih saat busa itu sedikit masuk ke mata.
"Ikut saya."
Aku kembali mendengar suara langkah Mas Reksa yang menjauh. Tunggu deh, maksud Mas Reksa 'ikut saya' itu aku harus jalan lewat batin gitu?
"Mas Reksa gak usah nglawak deh, gimana Rasi mau ikut lhawong mata Rasi aja merem gini."
Suara langkah Mas Reksa seperti berputar arah kembali menuju ke arah ku. Bisa tercium dengan jelas saat parfum nya tanpa sengaja menyeruak ke penciuman ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARDENIA | SELESAI
RandomJudul : Gardenia [COMPLETED] 18+ Sinopsis : ________________________________ "Dasar gila." "Dasar julid!" "Cih, anak kecil kek kamu tau apa hah?" "Anak kecil? Mas, gini-gini Rasi udah mau umur 19 loh yaa. Enak banget kalo ngomong!" "Siapa yang nanya...