GARDENIA | SELESAI

23 || Pasutri Official

Soundtrack : WILL YOU KISS ME OST PLAYFUL KISS

Enjoy your halu gan!

***

Saat ini, aku dan Mas Reksa tengah di pusat perbelanjaan. Niat nya, kami akan mengisi kulkas dengan bahan-bahan masakan, buah-buahan, dan jika memungkinkan aku juga mau ambil beberapa mie instan.

Dug!

"Awhss, Ck! Mas Reksa kok main lempar terus sih! Mana kena terus ke Rasi.."

Ya gimana aku gak sebel, harus nya nih yaa si lakik yang dorong troli belanjaan. Ini mah apa, masa aku sih. Aku emang gak keberatan, tapi Mas Reksa main lempar aja loh. Sasaran nya muka aku lagi.

"Makanya baca pola tangan saya."

Pola-pola, dikira sini mau jahit?

Reflek mataku menatap binar pada sepasang sikat gigi beserta cangkir nya yang sedang di bawa oleh staff. Dan reflek nya lagi aku mendorong troli tadi ke Mas Reksa. Lalu segera menghampiri Mas-mas staff.

"Tertarik Mba? Kita lagi ngadain giveaway nih. Mba mau ikutan?"

"Giveaway nya itu Mas?" Aku menunjuk sepasang sikat gigi tadi.

"Iyaa, mau ikutan gak? Caranya Mba harus borong belanjaan di dalam sini." Mas-mas tadi menunjuk ke dalam satu toko khusus perlengkapan bayi.

Lah gimana mau borong, bayi nya aja gak ada.

"Harus banget Mas borong?" Tanyaku memelas.

"Harus Mba, kan sekalian untuk persiapan nantinya buat debay nya Mba."

"Loh ngaco Mas nya." Sontak dong aku ketawa, aku aja belum bisa bayangin gimana kalau nanti punya bayi.

"Kok ngaco sih Mba, pria di belakang Mba suami nya kan?"

Aku menoleh ke belakang, melihat Mas Reksa yang tengah memainkan ponsel nya. Sepertinya tak menyadari obrolan ku.

"Bukan suami saya Mas." Bisik ku yang langsung di jawab tatapan heran oleh si Mas-mas staff.

"Masa sih Mba," Jeda sebentar, ku perhatikan wajah Mas-mas staff yang kembali melirik ke belakang ku.

"Tapi kok dari tadi tatapan nya kayak mau nerkam saya ya Mba."

Nerkam?

Iya sih aku tau raut Mas Reksa memang julid dan datar, seperti ingin mengajak gelud. Tapi apa iya sampai kayak mau nerkam.

Namun setelah ku tolehkan kepala ke belakang, Mas Reksa masih anteng saja tuh. Malah sibuk memainkan ponsel nya.

"Mas gak boleh nih kalau saya ambil aja?"

"Gak bisa Mba, Mba harus ikut persyaratan nya."

Yahh... ditolak setelah mengungkapkan.

"Berapa harganya, saya ambil." Suara berat dengan intonasi khas milik Mas Reksa muncul dari sebelah ku.