48 || Sekamar

2K 108 0
                                    

Makasih udah swipe lagi hehe

Selamat membaca dear...

***

Nyatanya, yang ku kira akan asik-asik mereset data rupanya tidak.

Aku dan Risyaf harus berganti perusahaan untuk mempromosikan serta pengujicobaan mobil listrik kami.

Rasanya kaki ku yang terus-menerus berdiri terasa kebas. Mana aku memakai sepatu hak tinggi pula. Bukannya aku mau terlihat wah atau bagaimana yaa, hanya ingin mengimbangi Risyaf saja.

Risyaf saja masih betah dengan setelan formal nya, kalo aku kurang menarik takutnya nama Risyaf yang jadi tercoreng.

"Kamu sudah lelah?"

"Sebenernya udah sih..." Jujurku seadanya.

"Kita sudah selesai disini, mau makan dulu gak?"

"Mauuuuu."

Kemudian Risyaf tersenyum, "Yauda ayok."

Aku mengikuti langkah Risyaf keluar dari lobi hotel, tempat terakhir mempromosikan mobil kami.

Mobil yang ku maksud ini semacam mobil listrik, yang ramah lingkungan gitu. Untuk penerapan nya bisa outdoor, dan keunggulan nya itu terdapat pada penanganan control nya. Jadi kita kayak gak butuh supir buat jalanin nya, mobil ini akan jalan sesuai dengan sistem operasi yang udah dimodif nantinya.

Lalu mobil Risyaf sendiri sudah di siapkan di depan, pintunya juga sudah dibukakan oleh pekerja hotel.

"Xie-xie."

Aku tersenyum lebar, sejak siang tadi ucapan yang ku keluarkan hanya 'terimakasih' dalam bahasa China.

Tampak laki-laki dengan mata sipit itu balas tersenyum padaku, kepalanya mengangguk seakan menerima ucapan terimakasih ku ini.

Tanpa sadar rupanya Risyaf juga menatap ku dengan menahan senyum, ketika aku melihat matanya, Risyaf sudah memalingkan wajahnya dengan segera masuk ke dalam mobil.

Di ikuti oleh ku juga yang segera masuk ke dalam mobil.

Selagi mobil sudah berjalan, aku memanfaatkannya untuk melepas high heels yang ku kenakan.

Kemudian bersender nyaman di sana.

"Ngomong-ngomong ini udah jam berapa ya?" Tanyaku asli ingin tau. Karna rupanya langit sudah tampak gelap tanpa kilauan bintang di atasnya.

"Jam 11 malam."

"HHAH?? malem banget! Emangnya kita ngapain aja? Pantes ih Rasi laper banget. Mana udah ngantuk, kaki pegel, punggung linu."

Terdengar Risyaf terkekeh dari sebelah ku, "Wajar sampai malam, kita udah masuk hampir 6 perusahaan buat promosi. Dan yaa, mereka mengira kita non muslim, jadinya banyak menghidangkan babi guling."

Oh ya benar, dari 6 perusahaan yang ku datangi semuanya hampir menghidangkan dengan menu utamanya Biba. Alhasil aku cuman natap miris terus-menerus pada perut rata ku ini.

Gak lucu kalo saking laparnya aku sampai mau ganti agama kan??

"Terus kita mau makan apa dong Risyaf?"

"Ada toserba pinggir jalan di dekat sini, kamu keberatan gak kalau kita makan di pinggir jalan? Meskipun di China?"

"Raut Rasi emang matre banget ya? Ya gapapa lah! Rasi tuh orang yang lebih mentingin makanannya dari pada tempat makanannya Risyaf. Semuanya Rasi nerima. Asal halal aja yaa, jangan Biba mulu."

GARDENIA | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang