37 || Tidur berdua part 2

2.2K 146 1
                                    

Soundtrack : Lugu by Celine & Nadya

Mesti dengerin deh, kek pas aja gitu dengerin ini sambil baca chapter kali ini. Oke?

So. Enjoy your reading dear!

 Enjoy your reading dear!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Bangun-bangun, aku merasakan sesuatu memberatiku di perut. Ketika membuka mata, baru aku menyadari nya.

Di atas perut ku sudah melingkar tangan Mas Reksa.

Bisa dibilang Mas Reksa memeluk ku dengan posisi tertidur begini.

Tapi tunggu, ini seperti kamar kami berdua di. Bukan--maksud ku adalah, ini kamar ku dengan Mas Reksa dan Murphy. Apa itu tandanya aku sedang tidak di rumah kediaman Althair?

"Kamu sudah bangun?"

"Eungh." Lenguh ku berganti menatap nya.

"Mau makan sesuatu? Kamu tadi pingsan. Jadi saya membawa kamu ke rumah kita. Dokter bilang kamu kelelahan dan terlalu banyak pikiran. Kamu yakin tidak apa?"

Tuhan!
Aku menyukai perasaan ini.

"Rasi kayak nya kecapekan doang Mas. Tadi pagi juga gak sarapan."

"Makan siang?"

Aku menggeleng, "Engga juga."

"Biar saya buatkan sesuatu untuk kamu makan." Mas Reksa bangun dari kasur, dengan aku yang harus membangunkan diri untuk mengikuti nya dari belakang.

"Tengah malam begini Mas?"

"Heem."

Aku masih mengikuti nya dari belakang, sampai di lantai satu, aku menoleh pada jam dinding di ruang tengah.

Waktu sudah menunjukkan pukul satu pagi.

"Rasi tidur aja deh Mas, lagian ini juga udah malem." Aku sudah mencegah langkah nya dengan berdiri di hadapan nya.

"Tidak sebelum kamu makan."

Akhirnya aku hanya menghela nafas saat Mas Reksa melanjutkan jalan nya ke dapur.

Disana aku hanya terduduk mengamati nya memasak. Mas Reksa lebih berkemanusiaan gak sih? Setelah kemarin-kemarin menghilang kesetanan.

"Mas Reksa mau buat apa?"

"Kamu suka telur kan? Saya buatkan itu saja."

Aku nyaris memajukan bibir tidak percaya, "Ya masa cuman telur si Mas? Rasi lebih pengen makan steik yang Mas Reksa buat itu."

"Ini sudah kelewat malam nya, sangat tidak sehat jika kamu makan daging malam-malam begini."

Aku menatapnya sendu. Bukan nya laper atau gimana, cuman aku emang gak mood buat makan sesuatu.

GARDENIA | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang