Hayy gimana nih kabar kalian?
Kangen Mas Reksa gak? Ehehe sama sih kangen juga.
Makasi yaa yg masih stay sama Gardenia.
Malam ini up buat ngurangin rasa kangen kalian yg udah nunggu whwhwh
***
Reksa tidak banyak tingkah, anak itu tengah bermain dengan Murphy. Kami bertiga tengah di kamar, termasuk Mas Reksa yang tengah berkutat dengan laptop nya.
Sedangkan aku masih dengan menata barang-barang ku.
"Pakai koper saya saja, biar lebih mudah."
Suara dari Mas Reksa mengalihkan tatapan ku padanya.
"Gimana Mas?"
"Pakai koper saya, lagipun memakai koper lebih mudah." Ulang nya tanpa mengindahkan tatapan dari laptop.
"Eumm gapapa deh Mas, Rasi bisa pakai tas itu." Aku menunjuk ke tas mudik yang selalu aku bawa, termasuk saat pertama kali datang ke Jakarta.
Namun rupanya Mas Reksa sudah berjalan ke arah ku. Ah ralat, maksudnya ke lemari yang berada tepat di belakang ku ini.
"Eumm Mas mau ngapain?" Aku menatap nya khawatir saat tubuh Mas Reksa sudah nyaris mepet ke arah ku.
Aku diam-diam melirik ke Reksa, untung bocah itu masih asik memberi makan Murphy.
Aku terhenyak saat kedua tangan Mas Reksa seperti sengaja mengunci tubuh ku di lemari besar ini. Namun kemudian satu tangan nya naik ke atas, mengambil sesuatu dari sana.
"Bawa koper saja, itu lebih mudah kamu bawa. Ini perintah." Seru nya yang sudah seperti peringatan bagiku.
"I-iya iyaa..."
Mas Reksa pun mundur, meletakkan koper itu tepat di hadapan ku. Lalu ku perhatikan langkah nya kembali ke meja kerja nya. Mas Reksa mungkin memiliki ruang kerja nya sendiri, namun di kamar juga terdapat meja kerja nya yang lain.
Kamar ini pun begitu luas jika disebut hanya kamar. Semuanya seakan lengkap, hanya tidak ada TV saja, Mas Reksa bilang menonton di ruangan TV langsung lebih menyenangkan tinimbang di kamar.
"Saya mau turun dulu."
"Kemana?"
Pertanyaan ku sudah di wakili oleh Reksa yang kini juga sama-sama memperhatikan Mas Reksa.
"Mau cuci mobil."
Aku sih mengangguk saja, sedangkan Reksa di tempatnya sudah berdiri. "Aku mau ikut ya Om!" Akh, itu bukan sebuah tawaran, melainkan seperti keputusan final dari Reksa.
"Reksa sini aja bantuin Kakak yaa, biarin Om cuci mobil dulu."
"Pengen main air, gak ganggu kok. Boleh ya Om...?"
Mas Reksa masih diam di tempatnya, duh gimana yaa, aku ngerasa bersalah karna udah ngrepotin Mas Reksa. Aku tau anak seusia Reksa itu masih aktif-aktif nya. Ingin melakukan segala hal yang baru.
"Hum, boleh."
"YEEAAYYY!!"
syukurlah seperti itu.
Diam-diam aku tersenyum melihat interaksi mereka. Reksa sudah berjalan di belakang Mas Reksa dengan berpegangan pada belakang kaos Mas Reksa.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
GARDENIA | SELESAI
RandomJudul : Gardenia [COMPLETED] 18+ Sinopsis : ________________________________ "Dasar gila." "Dasar julid!" "Cih, anak kecil kek kamu tau apa hah?" "Anak kecil? Mas, gini-gini Rasi udah mau umur 19 loh yaa. Enak banget kalo ngomong!" "Siapa yang nanya...