GARDENIA | SELESAI

18 || Tentang Camilla

Soundtrack : SONDIA - FIRST LOVE ost EXTRAORDINARY YOU

_

Dari judul nya udah paham pasti lah yaa
Tapi bukan berarti akan menampilkan pov ttg Camilla. Karena di 'GARDENIA' cuman ada pov Rasi ( sudut pandang pertama).

So, enjoy your reading yaa

° ° °

Malamnya, aku sudah selesai menyelesaikan segala tugas ku di rumah. Tak lupa juga memasak, apalagi aku membuat pudding pula. Khusus untuk pesta yang ku adakan kecil-kecilan untuk hari pertama ku bekerja.

Pesta ku dengan Tuan Julid.

Tapi, sayangnya orang julid itu belum pulang-pulang. Tidak biasanya Mas Reksa pulang terlalu malam. Yahh mungkin karna biasa melihatnya pulang menjelang maghrib, jadi agak gimana saja gitu kalau hampir isya' pria itu belum juga pulang.

Tepat di depan tv kini aku terduduk di sofa. Menonton olimpiade yang sudah ku tunggu tiap tahun nya. Mau tau siapa yang membuat ku semangat?

Akhh, rasanya pria yang tengah berada di dalam tv itu membuat ku salting. Jujur saja, aku penggemar atlet badminton. Khususnya Jonathan Cristie.

Andai saja, aku bisa melihatnya langsung di depan mata. Aku pasti bakal sungkem sama Jojo.

Ting,

Cklek!

Eh, kayak nya Mas Reksa udah pulang. Reflek nya kaki ku malah menghampiri pintu depan. Hendak menyambut kedatangan Mas Reksa. Aneh bukan dengan segala gerakan reflek ku ini?

"Malam Mas Reksaa~" Aku menyapa nya dengan suara mendayu. Menautkan kedua tangan ku di belakang tubuh.

Memperhatikan Mas Reksa yang sudah memasang raut aneh menatap ku. Biasalah, tatapan julid.

Tapi, tak lama cengiran ku pudar saat melihat seseorang di balik punggung tegap Mas Reksa. Seorang perempuan cantik dengan gaun bermotif bunga mawar nya. Mba Camilla, kekasih Mas Reksa.

"Haii Rasi..." Sapa nya menyadarkan lamunan ku.

"H-hallo juga Mba Camilla.." Balas ku yang kemudian mendapat jawaban senyum anggun dari nya.

"Ehh ini bau nya enak banget hmmm~"

Tau-tau Mba Camilla sudah melenggang begitu saja ke dalam. Seperti sudah hapal rumah Mas Reksa. Bahkan Mas Reksa yang baru saja melepas sepatu nya segera menyusul Mba Camilla ke dalam.

Aku mengikutinya dari belakang.

Ternyata Mba Camilla di meja makan, menyicip makanan yang telah ku buat untuk makan malam.

"Ini kamu yang masak semua?" Tanya nya memandang binar ke meja.

Aku cuman mengangguk tersenyum canggung.

"Buat sendiri?"

Lagi-lagi aku mengangguk, kali ini dengan suara. "Iya Mba."