49 || Pernyataan tak terduga

2.5K 142 13
                                    

Selamat malam...

Jumpa lagi kita hari ini.

Ps : Ada Mas Reksa di chapter ini (emot bisik) xixi

***

"Eumm apa ya, Rasi juga bingung. Yang gak mencolok ya?"

Aku ikut begumam memandang sekitar.

Kalo kalung sama cincin udah pasti mencolok.

"Tas aja gimana?" Usulku.

"Kalau tas, besar kemungkinan di pakai saat menyesuaikan fashion doang gak sih menurut kamu?"

Eumm bener juga.

Bisa juga tas nya cuman buat pajangan.

Kemudian Risyaf berjalan menuju etalase yang dimana di dalam tersebut menampilkan berbagai macam jam tangan.

Rata-rata jam tangan di dalamnya mempunyai warna utama, yaitu warna gold.

Kayaknya Risyaf lagi serius banget deh mantengin tiap-tiap gelang jam disana.

"Ini sama yang itu, menurut kamu bagusan yang mana?" Risyaf meminta pendapatku dengan menunjuk 2 gelang jam tangan yang mempunyai perbedaan cukup signifikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini sama yang itu, menurut kamu bagusan yang mana?" Risyaf meminta pendapatku dengan menunjuk 2 gelang jam tangan yang mempunyai perbedaan cukup signifikan. Seperti warna, dan juga model angka di dalam nya.

"Kalo Rasi sih yang ini Risyaf, modelnya elegan aja kalo pakai beberapa romawi. Gak terlalu ramai dan nambah kesan elegan di dalamnya."

Kemudian Risyaf kayak diam menimang gitu, sebelum akhirnya Risyaf memutuskan untuk mengambil nya.

Dengan nada yang santai pula, meskipun aku tidak tau apa yang di katakan oleh Risyaf, aku tau pasti kalo ucapan nya gak seberat gimana aku pas minta tawar cabai di kompleks rumah.

"Ayo kembali ke meja." Ajaknya sesudah nya.

"Umm!"

Kami berdua kembali ke meja yang tadi, bertepatan setelah duduk disana, mbak-mbak pengantar makanan itu juga tiba.

Meletakkan 2 piring masakan mie dengan sedikit udang di atasnya.

Eummmm, pasti rasanya akan terasa lezat.

Sebelum menyantap nya, aku menyempatkan untuk berdoa terlebih dulu. Memejamkan mata dan membuka telapak tangan ku.

"Selamat makan Risyaf... Terimakasih makanan nya." Ujarku selanjutnya mengambil satu suapan besar.

Menahan tawa kala Risyaf tampak terkejut saat aku memasukkan mie sekaligus udang dalam satu suapan.

"Hati-hati makan nya. Nanti tersedak."

Aku menjawab nya dengan anggukan.

Kemudian kami memakan nya dengan tenang.

Selesai makan, kami kembali ke mobil. Namun Risyaf bilang ingin menunjukan sesuatu padaku sebelum pulang dari sini. Risyaf bilang tempatnya tidak jauh, dan sesuai ucapan nya.

GARDENIA | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang