12 || Pengakuan

2K 145 0
                                    

Soundtrack : LOCO PUNCH - SAY YES [ OST MOON LOVERS ]

Chào!!

***

Keesokannya, aku bangun lebih awal dari biasanya. Niat nya aku mau masak lebih awal dan membersihkan rumah. Setelah nya kan aku jadi bisa mencari perusahaan nya.

Tepat saat aku sedang mengaduk sayur dalam panci. Suara langkah kaki yang mendekat begitu menyapa pendengaran ku.

Apa iya Mas Reksa? Kenapa pagi sekali.

Baru juga ku tolehkan wajah untuk melirik, pemandangan pria gagah yang sedang meneguk air minum dari botol benar-benar membuat ku berdiam mematung. Terlebih saat cahaya dari kulkas menyapa wajah tampan pria tersebut. Bukan main lagi tampan nya.

Glek, glek. Jakun nya bergerak lucu loh.

"Jangan pernah jadikan saya sebagai objek mesum kamu Rasi!"

Deg! Ketahuan deh, tapii... apa tadi katanya? objek mesum? Ya enggaklah!

"Sadar diri dong Mas, siapa juga yang mau jadiin situ objek mesum. Yang ada Mas Reksa itu bakal Rasi jadiin objek lawan pergulatan. Tau gak??"

"..."

Tapi kok reaksi Mas Reksa yang terkejut membuatku bingung yaa. Apa ucapan ku ada yang salah?

Malah-malah sekarang Mas Reksa sudah menatap ku ngeri.

"Saya tidak menyangka di balik sikap polos kamu ternyata otak kamu sudah tidak sepolos sikap kamu." Serunya kemudian.

Gak menyangka gimana sih. Lagian siapa juga yang mau menjadikannya objek mesum? Mentang-mentang tampan tapi songong nya gak tau deh gitu.

"Maksud Mas apaan sih?"

"Sudah lah, saya tau perempuan yang baru masa puber memang seperti itu. Masih labil."

Tunggu deh! Kayak nya sekarang aku paham apa yang sedang kami perdebatkan ini. Iya, benar. Memang dari ucapan ku. Lebih tepatnya pada kata 'lawan pergulatan'. Tapi kan maksud aku bukan yang itu, Ya Allahhh.

"Kayak nya kebalik deh, justru Mas Reksa yang masih labil. Gini-gini Mas Reksa bukan tipe Rasi yaa, jelas jauh dari selera Rasi!"

"Yaa yaa yaa, pegang ucapan kamu saja."

Piging icipin kimi siji.

"Oh yaa, buatkan saya jus alpukat seperti biasa."

"Iyaa."

"Bagus!"

Setelah perdebatan kecil kami, Mas Reksa berjalan kembali menuju kamar nya. Di lihat dari beberapa keringat nya yang mengucur tadi, sepertinya Mas Reksa baru saja selesai olahraga pagi.

Aku juga olahraga kok, buktinya nih aku sedang mengaduk sayur. Selesai masak nanti kan aku juga akan membersihkan rumah. Menyapu, mengepel, oh iyaa beruntung sekali rumahnya tidak lah sulit di setiap sudut nya. Pasti semakin mudah di bersihkan.

Beres! Sayur sebagai bahan sarapan terakhir sudah siap. Sudah ada ikan goreng, sayur bening, lalu tempe goreng. Simpel, dan untung nya Mas Reksa bukanlah orang yang pengatur dalam hal memasak. Apa yang di masak, pria itu pasti akan memakannya.

Kringgg!

Kringgg!

Bau-baunya suara telepon rumah tuh pasti.

Kringg!!

Oh iya benar! Telepon rumah. Letaknya dekat ruang TV. Tapi, siapa yang akan menelepon melalui telepon genggam seperti ini. Sekilas mirip seperti tokoh Dilan dan Milea dalam film bioskop yang belum lama ini ku tonton bersama Sila di kota kami. Kota Semarang.

GARDENIA | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang