Hallo,
Jangan lupa kasi vote & komen yang banyak yaww
Happy Reading bestiii🧡
12. Di Pesantren
Fayza masuk kedalam mobil Abhizar yang sudah menunggunya didepan gerbang sekolah.
"Pulangnya kok cepet?" tanya Fayza pada Abhizar yang kini tengah sibuk menyetir.
"Sengaja. Umi minta kita nginep di pesantren tiga hari." jawab Abhizar tanpa menoleh pada Fayza
"Sekarang mau langsung berangkat?" tanya Fayza.
"Iya, lagian dua hari kedepan tanggal merah. Jadi gak ada masalah." jawab Abhizar.
Fayza menghela napasnya berat. Hari ini sepulang sekolah ia ada janji dengan teman satu kelompoknya untuk mengerjakan tugas Fisika dari Pak Eko. Terlebih lagi Pak Eko meminta utuk dikumpulkan via Online besok pagi.
"Kenapa?" tanya Abhizar menyadari ada yang tidak beres pada istrinya.
"Dosa enggak kalo aku nolak kamu?" tanya Fayza menatap lekat wajah Abhizar.
"Tiap hari juga kamu nolak aku." jawab Abhizar membuat Fayza jadi salah tingkah sekaligus merasa tidak enak hati.
Fayza menghela napasnya lalu mulai menceritakan semuanya pada Abhizar.
"Ya udah gak papa, malem ini kamu boleh nginep dirumah mami. Besok pagi aku jemput." ucap Abhizar memberi izin membuat Fayza langsung mengembangkan senyumnya.
Namun seketika senyumnya memudar saat matanya menyorot sebuah noda lipstik berbentuk bibir perempuan menempel di baju bewarna putih polos milik Abhizar.
Fayza memalingkan wajahnya, segala prasangka buruk kini menguasai hatinya. Tapi sebisa mungkin ia menghilangkannya, ia yakin kalau Abhizar tidak mungkin bermain dibelakangnya.
"Turun dulu, Za." Abhizar menghentikan mobilnya didepan kedai yang menjual bebagai varian es krim.
Ingat kata Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA? 'Sesungguhnya wanita itu mampu menyembunyikan cintanya selama 40 tahun, namun tidak sanggup menyembunyikan cemburu meski sesaat.' Dan itu yang kini di alami oleh Fayza. Ia mulai jatuh hati pada Abhizar, maka ia belum siap jika harus menerima kenyataan pahit perihal Abhizar dengan perempuan lain.
"Tunggu dimobil sebentar ya, Za?" pinta Abhizar membuat Fayza mengangguk menurut.
Abhizar tersenyum lalu cowok itu keluar dari mobilnya. Abhizar memesan dua es krim rasa cokelat dan membeli sebuah boneka untuk diberikan pada Fayza.
Sementara didalam mobil, Fayza dengan tenang menunggu Abhizar. Fayza lalu mendapati bercak kemerahan menempel di dashboard mobil milik Abhizar itu.
"Darah bukan, ya?" gumam Fayza menyentuh bercak merah seperti darah yang sudah mengering itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Balikan Paling Halal (SUDAH TERBIT)
Teen Fiction"Aku titip kepadamu Ya Allah segala hal yang aku cintai."