42. Rasa Ini

4.4K 450 32
                                    

Hai, jangan lupa tinggalin vote plus komen yaw!

Hai, jangan lupa tinggalin vote plus komen yaw!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.•Happy Reading•.

42. Rasa ini

Setelah selesai dengan acara berbaginya di panti asuhan, Abhizar, Bian dan yang lainnya pamit kepada pengurus panti asuhan untuk pulang.

Semuanya berpisah untuk pulang kerumah masing-masing, tinggal menyisakan Abhizar dan Liam yang pulang bersama karena jalan menuju rumah mereka berdua searah.

Abhizar mengendarai motornya dengan santai, dia menghela napasnya lega setelah berhasil membuat Bian merasa lebih baik dari sebelumnya.

"Woi, Bhi! Cewek tuh diganggu preman!" seru Liam menyalip Abhizar.

Abhizar melajukan kecepatan motornya menyusul Liam untuk menolong gadis yang tengah dikepung dan diganggu oleh lima preman itu.

"Jangan macem-macem ya!" gadis itu meremas sling bagnya merasa takut dan cemas.

Gadis itu adalah Alifa yang baru saja pulang kuliah, dia berjalan kaki melewati gang sepi sebab ponselnya yang seharusnya bisa dia pakai untuk memesan ojek tiba-tiba mati karena kehabisan baterai.

"Kalem neng, kita cuma mau kenalan doang." kata salah satu preman di depannya.

"Cantik cantik kok jalan sendiri, mau Abang anterin nggak?"

"Mulus pisan euy tanggannya, hahhaa!"

"Aaa! Jangan pegang pegang saya!" Alifa benar-benar merasa takut, dia mau berteriak tapi percuma saja karena gang ini sangat sepi dan jauh dari keramaian.

"Angkutlah, buat gantian malem ini." titah laki-laki yang menjadi ketua dari kumpulan preman itu.

Salah satu laki-laki langsung mendekati Alifa dan menarik tangannya dengan paksa.

"Jangan kurang ajar ya kalian!" ujar Alifa lalu dia berteriak sekuat mungkin untuk meminta tolong.

"Tolong!!!"

"Tolong!"

"Lepasin saya!"

Abhizar menatap tajam kelima preman itu dari balik helmnya, terlebih saat dia tau jika gadis itu adalah Alifa dan para preman itu berani menyentuhnya.

Baru saja Abhizar turun dari motornya untuk menolong Alifa, namun dia terlambat.

Bugh!

Bugh bugh!

Seorang laki-laki dari arah yang berlawanan datang dan berhasil mengabisi para preman itu.

"Argh!" preman yang tadi berniat akan menyeret Alifa itu mengerang kesakitan saat tangannya dibuat terkilir oleh laki-laki yang datang menyelamatkan Alifa.

Balikan Paling Halal (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang