18. Dendam Abhizar

6.3K 614 60
                                    

First,
Jangan lupa ninggalin jejak ya

Mumpung ini hari Jum'at, jangan lupa do'a biar punya ayang kaya Abhizar





.•Happy Reading vren•.





18. Dendam Abhizar

Perlahan Abhizar mengubah posisi tidur Fayza agar gadis itu tertidur lebih nyaman. Selama Fayza tidur, Abhizar justru tidak bisa tidur. Lelaki itu larut dalam pesona wajah damai Fayza ketika sendang tidur.

Abhizar terkekeh saat mengingat momen pertama kali saat mereka baru menikah. Fayza seperti ratu es yang sangat dingin tidak tersentuh, bahkan gadis itu sama sekali tidak mengizinkan Abhizar untuk menyentuhnya. Tapi sekarang Fayza sangat lengket dengannya, Abhizar tau dirinya hanya perlu bersabar untuk bisa mendapatkan hati seorang gadis yang sekarang menjadi istrinya itu.

Plak

Argh

"Ngapain mukanya deket deket gitu!" Fayza mendelik tajam dan langsung menjauhkan diri dari Abhizar.

Abhizar tidak menjawab, ia mendengus sembari memegangi pipinya yang menjadi sasaran empuk tamparan keras dari Fayza secara tiba - tiba tadi.

Melihat Abhizar seperti itu membuat Fayza menjadi merasa bersalah, ia langsung mendekati Abhizar.

"Abhizar, sakit ya? Maaf." ucap Fayza dengan suaranya yang lirih.

"Iya, sakit nih."

"Panas!"

Perlahan Fayza mengusap wajah Abhizar sembari meniupinya. Sebenarnya tamparan itu tidak terlalu terasa, bahkan tidak sampai sepanas itu, Abhizar hanya berpura - pura saja agar ia bisa mendapatkan perhatian dari Fayza.

Sekarang wajah Abhizar jadi panas beneran karena jarak antara wajahnya dan wajah Fayza yang sangat dekat dan ini berlangsung selama beberapa detik lamanya.

Toel

Fayza menoel pipi Abhizar, "Salting 'kan! Tuh mukanya merah!"

"Bohong kan, caper banget sih jadi suami." Fayza lalu tergelak melihat ekspresi wajah Abhizar saat ini.

Namun itu tidak bertahan lama, karena setelah itu wajah Abhizar langsung berubah sangat datar tanpa ekspresi.

"Udah?" cetus Abhizar begitu dingin.

Fayza menjawab dengan sisa tawanya, "Udah."

Hoammm

Fayza menguap, gadis itu kembali mengantuk setelah selesai dengan tawanya.

"Sholat." ujar Abhizar.

Eumm

Alih - alih menuruti perintah suaminya, Fayza malah menggeliat di atas tempat tidurnya membuat Abhizar menjadi gemas. Tapi laki - laki itu memilih untuk menahan rasa itu.

"Abhizar gak usah digendong! Aku bisa jalan sendiri!"

"Turunin." rengek Fayza saat secara tiba - tiba Abhizar meraih tubuhnya dan langsung menggendongnya ala bridal style.

Abhizar yang sudah hafal dengan gelagat Fayza itu pun menjawab, "Kamu kalo gak di giniin, wudhunya bakalan ditunda - tunda.

Fayza speechless, ini sangat sepele namun jantungnya berdebar. Satu hal yang baru ia sadari, dirinya menjadi semakin dekat dengan penciptanya setelah memasukkan Abhizar kedalam hatinya.

Balikan Paling Halal (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang