30. Dia Bian

4.8K 509 44
                                    

hew<3














hew<3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

30. Dia Bian


Bugh

"Awh!"

Fayza memegangi pundaknya yang baru saja ditabrak dengan keras oleh seseorang dengan sengaja. Balanjaan Fayza sekarang semuanya berhamburan di lantai sebuah minimarket yang lokasinya berada tidak jauh dari rumahnya.

Fayza tidak mempedulikan siapa yang tadi menabraknya, gadis itu kemudian berjongkok untuk memunguti belanjaannya dan memasukkannya kembali ke dalam keranjang.

Fayza terlalu antusias berbelanja karena semalam Yusuf memberi kabar bahwa keadaan Abhizar susah jauh lebih baik dari sebelumnya, Yusuf bahkan memprediksi putranya itu akan segera sadar dalam waktu dekat.

"Awh!" Fayza sedikit menjerit saat tangannya di injak oleh seseorang.

Masih dalam posisi berjongkok, Fayza kemudian mendongkakkan kepalanya menatap siapa orang yang telah menginjak tangannya.

"Sakit?" tanya orang itu sedikit menyeringai.

Fayza tidak menjawab, tapi sudah terlihat jelas dari matanya yang berkaca - kaca itu menandakan bahwa gadis itu memang kesakitan.

"Gak usah manja, baru segitu doang udah sakit." Alifa bersedekap dada dengan angkuh.

"Lo pikir di sini ada Bias yang selalu Lo jadiin bodyguard buat ngelindungun Lo!" bentak Alifa membuat Fayza terkejut mendengarnya.

"Mau aja Bias dibegoin sama Lo!" sambung Alifa.

"Ngelindungi gue itu udah jadi kewajiban Abhizar, jadi apa masalahnya di Lo?" Fayza menatap wajah dengan eskpresi angkuh Alifa.

"PD ya Lo ngomong kaya gitu? Lupa Lo dinikahin Bias karena terpaksa, hm?" Alifa kembali menyeringai saat dirinya merasa kata - katanya menusuk tepat sasaran.

Dada Fayza seketika menjadi sesak karena hal itu. Dia sendiri kembali menjadi ragu apakah Abhizar bertahan karena benar mencintai dirinya atau hanya karena ikatan perjodohan mereka.

Alifa lalu tertawa saat dia melihat barang - barang belanjaan Fayza yang tadi belum sempat Fayza masukkan semua ke dalam keranjang.

"Belanja semua barang sama makanan - makanan kesukaan Bias?" Alifa kembali tertawa, "Yakin setelah bangun dia bakal tetep baik - baik aja ke Lo?"

"Kenapa enggak yakin? Abhizar suami gue." tanggap Fayza berusaha untuk terlihat tetap tenang.

"Kinipi inggik yikin ibhizir kin suimi gui, ahahahaa! Kita lihat nanti!" Alifa langsung menginjak salah satu bahan makanan kesukaan Abhizar yang tadi di beli oleh Fayza dan langsung pergi begitu saja meninggalkan Fayza.

Fayza tidak bisa melakukan hal lebih untuk melawan Alifa dan akhirnya gadis itu hanya menitikkan air matanya sembari memunguti belanjaannya yang tadi sudah susah payah dia memilihnya.

Balikan Paling Halal (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang