3. Abhizar Bias Raspati

13.1K 1.2K 189
                                    

3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

3. Abhizar Bias Raspati

"Assalamualaikum." ucap Fayza lirih lalu kakinya melangkah masuk ke dalam rumah bernuansa putih itu.

"Lah!" Fayza membulatkan matanya sempurna saat mendapati Aldan sedang duduk di ruang tamu bersama Marwah.

"Pulangnya 'kan duluan gue, kok bang Aldan yang sampe duluan?" Fayza mengernyitkan dahinya.

"Awh, pelan - pelan Mi!" Aldan meringis ketika Marwah menekan luka lebam di wajahnya kirinya.

"Ini kalo Bunda kamu tau, bisa habis kamu diomelin besar - besaran!" ujar Marwah pada Aldan.

"Mangkanya ini Aldan pulang ke rumah Mami." sahut Aldan membuat Marwah menggeleng - gelengkan kepalanya. Aldan memang terbiasa sejak kecil memanggil Marwah dengan sebutan "Mami", sama seperti Fayza.

"Udah kamu diem aja, dari tadi diobatin protes mulu kamu. Nanti Adiba keburu bangun nih." Marwah lalu kembali mengobati luka - luka dan lebam yang ada di wajah Aldan.

"Gelud mulu!" cibir Fayza lalu mendudukkan dirinya di sofa di samping Aldan.

"Cek out mulu!" balas Aldan dengan ketus.

"Yee suka - suka aku lah!" sahut Fayza mengerucutkan bibirnya.

"Ya udah suka - suka Abang juga kalo gitu." balas Aldan lalu tangannya meraih sepiring sosis goreng yang tadi di hidangkan oleh Marwah.

Marwah telah selesai mengobati luka Aldan, perempuan paruh baya itu lalu menaiki anak tangga untuk menuju ke kamar Adiba.

"Siniin sosisnya." Fayza menganggkat tangan kanannya.

"Abang, ih! Minta sosisnya Abang!"

Aldan melirik tajam pada Fayza, "Ngomong apa Lo barusan, haram punya gue kalo buat Lo."

Plak

"Abang apaan sih! Aku mau itu, sosis yang dari tadi Abang makan!" dengus Fayza.

"Bilang dari tadi." ucap Aldan santai lalu cowok itu memberikan piring sosis itu pada adik sepupu perempuannya itu.

"Kan dari tadi udah bilang! Gimana sih! Ayo gelud lagi!"

°°°

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Balikan Paling Halal (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang