8. Kedatangan Damian

9.7K 860 43
                                    

8

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

8. Kedatangan Damian

"Ssttt! Diem woy diem!" seru Raja yang baru saja datang dari ruang guru.

"Pak Eko dateng!" serunya lagi membuat kegaduhan dikelas 12 IPA 1 itu seketika mereda.

"Lah tadi katanya kagak masuk tuh guru, gimana sih?" tanya Athalla sambil misuh - misuh.

"Tadinya emang gitu. Tapi buktinya dia udah jalan kesini." ucap Raja membuat semua penghuni didalam kelas itu langsung cepat - cepat mengatur posisi duduk sesuai ketentuan saat jam pelajaran Pak Eko.

"Aduh! Ayo Nan, cepetan kita pindah kebelakang!" panik Fisya yang langsung menarik tangan Keenan.

"Iya sebentar." jawab Keenan sembari membenarkan kaca mata yang bertengger diatas hidung mancungnya.

"Za, ayo kita pindah kebelakang." ajak Alika pada Fayza yang masih membereskan alat tulisnya.

"Iy_"

"Za, tolong beresin buku gue dong! Sekalian pindahin tasnya!" teriak Raja dari ambang pintu kelas.

"Pindahin aja sendiri!" balas Fayza ikut berteriak.

"Tolong lah Za! Gue mau ke ruang OSIS dulu!" ucap Raja lalu cowok yang menyandang status sebagai ketua OSIS itu langsung berlari membuat Fayza berdecak kesal.

Hari - hari biasa Fayza duduk dengan Fisya dan Keenan duduk dengan Raja dibelakang Fayza dan Fisnya. Tapi setiap jam pelajaran fisika, denah duduk mereka harus diganti. Anak laki - laki harus duduk dengan perempuan, itu ditentukan oleh Pak Eko. Alasannya agar anak laki - laki bisa lebih tenang dan bisa bertanya pada anak perempuan jika ada materi yang belum dimengerti. Karena kenyataannya dikelas ini anak perempuan lebih unggul dalam pelajaran fisika dibanding anak laki - laki.

Fayza menghela napasnya saat melihat Dewa yang dengan tenangnya tertidur dibangku yang bersebelahan dengannya meski terpisah sedikit jarak untuk pemisah barisan meja , padahal Pak Eko sudah masuk kedalam kelas.

"Siang anak - anak." sapa Pak Eko dengan ekspresi datarnya.

"Siang Pak, ada yang bisa dibanting?" jawab Shaka dengan entengnya.

Pak Eko menatap tajam pada Shaka, "Jangan banyak bicara atau kamu akan saya jemur!" ancam Pak Eko membuat Shaka terdiam ditempatnya.

Pak Eko mulai membuka suaranya, "Saya tidak akan lama. Ada urusan yang harus saya selesaikan sekarang juga. Buatlah kelompok yang terdiri atas dua orang, bekerja samalah dengan teman sebangku kalian." Pak Eko menghentikan ucapannya ketika melihat sosok anak laki - laki yang tertidur saat jam pelajarannya.

"Siapa yang tertidur dibelakang?" suara lantang Pak Eko membuat seisi kelas itu menoleh kebelakang, ternyata itu Dewa.

"Dasar anak ustadz minim akhlak lo, Wa!" umpat Athalla yang duduk di bangku paling depan.

Balikan Paling Halal (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang