15. Dendam Aldan

6.7K 622 32
                                    

.•Happy Reading•.


15. Dendam Aldan

Abhizar anteng menonton film kartun spons hidup bewarna kuning, animasi kartun kesukaannya sejak kecil yang tidak pernah bosan meski telah ia tonton berulang - ulang.

"Oh pantes gak ada suara, mulutnya gak berenti ngunyah." ucap Fayza menatap Abhizar dari atas.

Fayza lalu turun untuk mengambil sosis bakarnya yang tadi lupa ia bawa ke kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fayza lalu turun untuk mengambil sosis bakarnya yang tadi lupa ia bawa ke kamarnya.

Fayza menautkan kedua alisnya ketika sosis - sosis bakarnya hanya tinggal tusuk semua, "Lah sosisnya mana?"

Abhizar menoleh dengan pipi menggembung penuh makanan membuat ekspresinya terlihat sangat lucu.

"Em?" mata Abhizar membulat.

"Abhizar! Itu mulutnya penuh makan apa?" tanya Fayza curiga.

"Makan sosis." jawab Abhizar.

Fayza lalu duduk di samping Abhizar dan menghadap pada laki - laki itu, "Habis?" tanya Fayza dengan muka melasnya.

Abhizar mengangguk, "Enak."

"Abhizar! Aaaaa! Aku baru makan satu tau!" ujar Fayza memukul paha Abhizar.

"Ya tadi kamu drakoran dikamar sosisnya gak dibawa. Aku kira kamu udah gak mau, jadi aku gak salah." ucap Abhizar lalu lanjut mengunyah sosis di dalam mulutnya.

"Aaaa! Balikin gak!" delik Fayza memukuli lengan Abhizar.

"Mau? Aa'!" Abhizar membuka mulutnya yang penuh dengan sosis membuat Fayza melotot dengan perasaan kesal.

"Argh!" Fayza menggigit bahu Abhizar membuat cowok itu menggaduh sakit.

"Hei, sakit!" seru Abhizar namun Fayza tetap tidak melepaskan gigitannya.

Sembari menahan sakit, Abhizar diam - diam tersenyum. Hatinya berdesir hangat membuat rasa sakit itu teredam.

Plak!

"Argh!" Abhizar memegangi pahanya yang terasa panas.

"Atas digigit, bawah di geplak. Kdrt amat punya istri satu." Abhizar meringis merasakan pedih pada bahu dan panas pada pahanya.

"Ganti gak!" Fayza mendelik tajam.

"Iya iya!" dengus Abhizar.

"Ikuttt." rengek Fayza kemudian.

"Nyenyenyenyeee!" kesabaran Abhizar benar - benar di uji dinsini.

"Hush! Gak sopan tau Abhizar, mau di gigit lagi!" ujar Fayza.

"Kalo ngomong terus, aku tinggal dirumah sendiri." finish Abhizar.

•.•.•.

Balikan Paling Halal (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang