[END] Assalamualaikum, sayang

7K 567 50
                                    

Hallooo

    /)  /)
       ପ(˶•-•˶)ଓ ♡
   /づ  づ




Timaaci udah baca BPH sampe sini, sampe part ending ini ♡ ̆̈♡ ̆̈

Timaaci udah baca BPH sampe sini, sampe part ending ini ♡ ̆̈♡ ̆̈

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-ˋˏ ༻Assalamualaikum, sayang༺ ˎˊ-

Gubrak!

Saking semangatnya ingin cepat cepat bertemu dengan Fayza, Abhizar sampai tersandung kakinya sendiri. Seharian full dari pagi sampai malam tidak bertemu Fayza membuat Abhizar benar-benar merindukannya.

Abhizar membuka pintu kamarnya dan mendapati Fayza sedang melamun melihat hujan dari balkon kamarnya.

Abhizar sempat tertegun, lalu dia sedikit tersenyum dalam tunduknya.

"Assalamualaikum..." Abhizar langsung memeluk Fayza dari belakang membuat Fayza jadi sedikit terkejut.

Fayza tersenyum kemudian menjawab salam dari suaminya, "Waalaikumsalam."

Abhizar menyandarkan kepalanya di pundak Fayza, menyalurkan rasa rindu yang sejak tadi mengganggunya.

Abhizar kemudian membalikkan badan Fayza, Abhizar memberikan seulas senyum tulusnya untuk Fayza.

Abhizar menekuk lututnya untuk mensejajarkan tingginya dengan perut Fayza.

"Kamu bisikin apa ke mama, hm? Sampe sampe mama kamu suka sama hujan?" Abhizar bertanya seolah calon bayinya yang masih ada dalam kandungan Fayza bisa mendengarnya.

Fayza tersenyum, dia sendiri tidak menyadari jika dia mulai menyukai hujan, padahal sebelumnya dia sangat takut dengan hujan.

"Jangan rebut tahta gue di hati dan pikiran mama Lo ya!" ujar Abhizar memperingatkan calon bayinya dengan raut wajahnya yang cemberut.

Fayza tertawa kecil melihat sikap Abhizar, "Kamu lucu ya?"

Abhizar berdiri kemudian dia peluk Fayza erat-erat, dia tidak akan pernah mau melepaskan Fayza dalam keadaan apapun.

"Belakang ini full hujan ya?" ucap Fayza membuat Abhizar yang masih memeluknya itu mengangguk.

"Iya full hujan, gak di luar gak di pipi kamu hujannya gak pernah reda." Abhizar semakin mengeratkan pelukannya.

"Maaf, Bhi." lirih Fayza merasakan sesuatu menyesakkan dadanya.

"Kamu minta maaf tapi tetep gak berubah pikiran, itu manipulasi, Za." sahut Abhizar.

Fayza langsung membalas pelukan Abhizar dengan erat sembari berusaha menghilangkan sesak di dadanya.

Abhizar merasakan kenyamanan dan kebahagiaan tersendiri saat sedang berada di sisi Fayza, dia bahkan betah berlama - lama dalam posisi seperti ini jika bersama Fayza.

Balikan Paling Halal (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang