31. Abhizar Bangun

5.4K 601 56
                                    

hai🦙

First, gak boleh lewat - lewat ajaa yaa... kasi vote plus comen di inline kesukaan kamu





 kasi vote plus comen di inline kesukaan kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

31. Abhizar Bangun

Bian meringis ngilu saat Fayza berlarian seakan tidak ada beban yang dia bawa dalam dirinya, "Za, pelan - pelan!"

"Jangan lari - lari!" Bian memperingati Fayza lagi meski gadis itu tidak menggubrisnya. Fayza tetap berlari sambil memegangi perutnya menuju ruangan Abhizar dengan perasaan suka cita.

"Fayza, Abhizar sudah sadar. Kamu bisa kerumah sakit sekarang dan temui dia." Ucapan Yusuf tiga puluh menit lalu melalui telpon tidak bisa sedikitpun memudarkan senyumannya Fayza.

Ceklek

Mata Fayza berbinar juga berkaca - kaca, Fayza bahagia sekaligus terharu saat melihat Abhizar memang benar sudah bangun. Abhizar sedang berusaha duduk dibantu oleh Yusuf dan Asiah.

Fayza senang tapi dia juga menangis karena merasa sangat rindu dengan Abhizar yang beberapa waktu menghilang dari hidupnya.

Saat Yusuf dan Asiah bergeser dari sisi Abhizar, maka saat itulah untuk pertama kalinya setelah beberapa lama mata Fayza kembali bertubrukan dengan mata elang Abhizar.

Tidak ada reaksi yang berlebihan pada Abhizar, laki - laki itu hanya bisa diam tanpa menunjukkan ekspresi apapun pada Fayza. Berbeda dengan Fayza yang matanya sudah penuh tergenang buliran - buliran air mata yang siap jatuh kapan pun saat matanya berkedip.

Fayza langsung berlari menghampiri Abhizar dan langsung memeluk Abhizar dengan erat.

Brugh

"Awh..." Abhizar meringis merasa nyeri dan pedih di bagian dadanya saat Fayza menubruknya sedikit kuat.

Melihat Abhizar tidak menunjukkan ekspresi apapun terhadap Fayza membuat Yusuf merasa gelisah. Beberapa hari yang lalu Yusuf mendapati ada yang salah dengan ingatan Abhizar. Yusuf memang sudah menanganinya dan bahkan tidak tanggung - tanggung, Yusuf juga mendatangkan dokter spesialis dari luar negeri agar bukan hanya nyawa Abhizar saja yang selamat, namun juga ingatan Abhizar.

Tidak ada yang bisa memastikan bahwa ingatan Abhizar akan tetap normal setelah dia sadar, satu - satunya cara yang tersisa hanyalah harapan dan do'a yang terus Yusuf panjatkan utuk keselamatan dan kebaikan Abhizar.

Beberapa detik kemudian Yusuf menghela napasnya lega dan bersyukur dalam hatinya saat dia melihat Abhizar membalas pelukan Fayza dengan hangat, itu artinya Abhizar tidak benar - benar kehilangan ingatannya.

Tanpa rasa ragu Abhizar langsung membalas pelukan Fayza membuat gadis yang di peluknya semakin menangis dalam haru.

Asiah tersenyum bahagia melihat Fayza yang belakangan begitu murung hari ini sudah mampu tersenyum. Asiah cukup peka untuk memberi ruang  untuk Abhizar berdua dengan Fayza.

Balikan Paling Halal (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang