First,
Jangan lupa budayain vote setelah selesai baca part ini okewwwJangan lupa kasi komentar juga yaa
Follow Instagram:
@_irmaayulianti
Tiktok:
@irmaaylnt_•.•.•.•
6. Sebuah Luka
"Abhizar, tangan lo kenapa?" Fayza terkejut karena Abhizar pulang dengan tangan yang terluka seperti sayatan yang cukup panjang.
Fayza sedikit menyentuh luka itu, membuat Abhizar sedikir meringis kesakitan.
Fayza saja ngilu melihat Abhizar saat mengerang kesakitan, luka itu pasti sangat sakit. "Ya udah yuk kekamar dulu." titah Fayza dengan tangannya yang memegangi lengan Abhizar yang terluka.
Bukannya menurut, Abhizar justru tersenyum simpul. Maklum, ini baru pertama kali Fayza mau menggandengnya, meski gadis itu belum sadar sepenuhnya.
"Malah senyum - senyum gak jelas. Udah ayo cepetan masuk kamar." Fayza sedikit menarik lengan Abhizar. Dan Abhizar, tentu saja tidak menolak.
"Ayo sayang." jawab Abhizar lalu tangannya yang terluka tadi beralih merangkul pundak Fayza.
Fayza tertergun sebentar, apa tadi katanya? Sayang?
"Kenapa diem, hm?" tanya Abhizar menyadari akan sikap Fayza.
"Gass in otw ke kamar." ucap Abhizar tersenyum manis.
"Hah? Mau ngapain?" tanya Fayza seperti orang yang kebingungan.
"Bagi - bagi sembako!" jawab Abhizar asal. Padahal tadi Fayza sendiri yang mengajaknya.
•.•.•.•
KAMU SEDANG MEMBACA
Balikan Paling Halal (SUDAH TERBIT)
Novela Juvenil"Aku titip kepadamu Ya Allah segala hal yang aku cintai."