27

229 47 9
                                    

Di hari yang sama Nayeon masih berusaha tenang. Nayeon berharap Jungkook akan pulang dan dia bisa menjelaskan semua nya.

Di ruang keluarga Nayeon terlhat memijat pelipis nya. Mungkin dia merasa pusing. Ya memang siapa yang tak pusing jika berada dalam posisi Nayeon saat ini.

Beberapa bulan lagi dia akan melahirkan, tapi mengapa masalah seakan-akan terus mengejar nya. Jujur saja, dia sangat lelah.

"Kau harus kuat sayang. Saat ini mama belum mendapat celah untuk meraih kebahagiaan kita. Tunggu ya"

Nayeon mengelus perut buncit nya.


Tok

Tok

Tok


Suara ketukan pintu berhasil membuat Nayeon kaget.

'Apa itu Jungkook?'

Saat itu juga Nayeon sedikit berlari untuk membukakan pintu.

'Kau bodoh Nay. Untuk apa Jungkook mengetuk pintu rumah nya sendiri' gumam Nayeon merutuki dirinya sendiri.

Saat ibunya masuk, kini Nayeon mulai pasrah menunggu kepulangan Jungkook.

"Nay, kau sudah siap?"

"Apa?" Nayeon kebingungan di depan ibu nya

"Kau lupa atau belum membaca pesan dari ibu? Ibu mau mengajakmu ke mall. Ibu sudah tak sabar ingin membeli perlengkapan untuk cucu ibu"

"Bisa lain kali saja?" tanya Nayeon.

"Yak... Ibu jauh-jauh dari Incheon dan kau ingin mengundur nya?"

"Aku lelah bu"

"Maka dari itu kau harus berhenti bekerja atau setidaknya kau ambil cuti dulu" omel ibu Nayeon.

"Kau harus berusaha menjadi ibu rumah tangga yang baik mulai sekarang" lanjut nya.

"Aku tak lelah karena pekerjaanku. Bisakah ibu tak mengambil kesimpulan sebelum mengetahui kebenarannya"

"Kau kesal karena ibu berkata seperti itu?"

"Sudahlah. Tunggu sebentar, aku akan mengganti pakaianku dan ikut dengan ibu" Nayeon mengalah untuk kali ini.





🌼





"Apa yang sebenarnya ada di otakmu?! Keluargamu memiliki bisnis keluarga dan kau malah ingin membangun bisnis dengan temanmu?!"

"Yang benar saja Jungkook! Kalau memang kau tak mau menjadi seperti ku tapi setidaknya kau menjadi penerus perusahaan kakek mu!" marah tuan Jeon saat Jungkook mengambil keputusan yang menurutnya konyol.

"Bisnis dengan orang asing itu sangat rawan"

"Tapi itu keinginanku. Jangan pernah memaksakan kehendak ayah terhadapku" Jungkook.

"Baiklah. Kalau begitu pergilah dan jangan pernah kembali kesini"

"Sayang, apa yang kau bicarakan?" ibu Jungkook tampak terpukul dengan ucapan suaminya.

"Sudahlah. Kita masih memiliki Junghoon yang jauh lebih penurut. Kita tak membutuhkan anak sepertinya"


Srek!


Suara kursi bergesek dengan keras saat Jungkook bangkit dari duduknya.

"Jungkook" panggil ibu nya saat menyaksikan putranya pergi dari rumah dalam keadaan kesal.




It's [not] Fine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang