Dua hari tampak nya belum cukup untuk Sean beristirahat dalam tidurnya. Sampai saat ini bocah itu belum membuka matanya. Dua hari ini bahkan terasa seperti dua bulan ataupun dua tahun bagi Nayeon.
"Ayo makan dulu" suara Jungkook terdengar memberi perintah kepada Nayeon.
Jungkook? Ya dia, selama di rumah sakit Jungkook sudah seperti alarm untuk mengingatkan Nayeon makan, karena kalau Jungkook tak mengingatkan atau menyuruhnya Nayeon akan lupa untuk makan.
Jadi singkat cerita, saat ini Nayeon sedikit bisa menerima kehadiran Jungkook didekat nya maupun didekat Sean. Tentu saja itu karena ibu Nayeon ikut andil dalam memberikan nasehat.
"Aku yang menjaga Sean, kau makanlah"
Nayeon bangkit dari kursi dan menuju ke sofa di ruang rawat untuk memakan makanan nya, itu pun tak lama. Mungkin hanya sepuluh menit saja. Setelah itu Nayeon menarik satu kursi untuk diletakkan di dekat Sean.
Jungkook yang melihat itu ingin bangkit dan membiarkan Nayeon duduk ditempatnya semula, tapi Nayeon menolak itu.
"Duduk saja disitu" ujar Nayeon yang kemudian duduk di kursi yang sudah di letakkan di sisi lainnya.
Kalimat yang dilontarkan Nayeon terdengar seperti perintah mutlak di telinga Jungkook. Dia benar-benar duduk disana, berhadapan dengan Nayeon dengan Sean yang berada ditengah mereka.
Jungkook memperhatikan Nayeon yang sedang menatap kosong tubuh malaikat kecilnya. Hatinya merasa teriris. Tak lama kemudian dia mendengar suara Nayeon.
"Apa bermain disana jauh lebih menyenangkan? Kenapa kau tak bangun-bangun? Itu hanya dunia mimpi jadi sebaiknya kau bangun sekarang. Dunia nyata memang terkadang tak menyenangkan, tapi itu jauh lebih bermakna karena kita terlibat secara langsung" kata demi kata Nayeon sampaikan kepada Sean yang masih tak sadarkan diri.
Jungkook menunduk tak tega melihat Nayeon seperti itu.
"Apa Sean tidak ingin jelly? Atau kue coklat? Em... Kalau Sean bangun, mama janji akan mengajakmu membeli kue coklat di cafe paman Tae. Mama akan menurut kalau Sean mengajak untuk kesana"
Jungkook yang tadinya tertunduk langsung menatap Nayeon. Paman Tae? Apa itu Taehyung? Kenapa Nayeon tiba-tiba berbicara seperti itu. Tapi... Ngomong-ngomong selama Jungkook pulang dia belum bertemu maupun berpapasan dengan Taehyung. Orang-orang disekitarnya pun tak pernah membahas Taehyung.
Knock knock knock
Suara ketukan pintu terdengar tiga kali. Tak lama setelah itu seorang pria memasuki ruang rawat Sean.
Jungkook menghela nafas dan keluar dari ruangan itu. Entah ada urusan apa orang itu datang kesana. Untuk menjenguk Sean atau ingin menemui Nayeon.
Orang itu, Mingyu mendekati Nayeon.
"Bagaimana keadaan Sean?" tanya nya pada Nayeon.
"Belum ada perubahan"
"Kau harus sabar dan kuat"
"Eum ya, kenapa kau kesini?"
"Ada berkas yang perlu kau tandatangani" Mingyu mengulurkan sebuah map.
"Oh terimakasih. Pasti merepotkan karena kau harus kesini" Nayeon merasa tidak enak.
"Tidak, aku tak merasa repot. Sekarang kau fokus saja pada Sean. Kalau ada berkas yang perlu kau tandatangani aku akan mengantar nya kesini" Mingyu tersenyum manis.
"Tujuan ku hanya untuk meminta tanda tanganmu. Kalau sudah sudah selesai aku akan pergi" lanjut nya.
"Oh baiklah" Nayeon buru-buru membuka map dan menandatangani berkas yang ada di dalamnya. Setelah selesai dia menyerahkan map itu kepada Mingyu.