Setelah melaksanakan kewajibannya, Nayeon memilih keluar dari kamar. Dia beralasan mengambil air minum padahal itu hanya alibilinya untuk menghindar dari Jungkook. Entah mengapa sekarang Nayeon selalu malu setelah melakukan kewajibannya. Dia pun kadang heran sendiri.
"Dari pada meminum air putih ada baiknya aku membuat susu saja, dengan begitu kau akan semakin sehat kan" gumam Nayeon sambil mengelus perutnya.
Nayeon mengeluarkan susu bubuk untuk ibu hamil dari tempatnya, yang kemudian menakar dan menyeduh nya menggunakan air hangat. Setelah tersaji dia membawa nya ke ruang keluarga dan meminumnya sambil menonton drama kesukaannya.
Jam menunjukkan belum genap pukul 9 malam. Mungkin karena itulah Nayeon belum mengantuk. Daripada merasa canggung di kamar lebih baik dia menonton tv di ruang keluarga saja.
Sementara itu di dalam kamar, Jungkook tampak kebingungan menunggu Nayeon yang tak kunjung datang. Nayeon izin ke luar untuk mengambil minum tapi kenapa sampai sekarang belum kembali ke kamar? Apa dia mengambil minum di rumah ibunya, pikir Jungkook lucu.
Untuk mengurangi rasa penasaran dia memilih mengecek keberadaan Nayeon. Baru saja keluar dari kamar, Jungkook sudah di kagetkan oleh suara tawa. Siapa lagi kalau bukan Nayeon, wanita itu pasti sedang menonton drama romance comedy.
"Aku kira kau tersesat dan tak tau jalan kembali ke kamar" Jungkook mendekati Nayeon dan duduk di sebelahnya.
Ya ampun kenapa Jungkook kesini? Jantung Nayeon berdegup kencang lantaran rasa canggung nya.
"Kenapa malah mononton drama? Sebaiknya kau tidur, katanya besok kau mau bekerja"
"Jadi kau memberi izin?"
"Bukankah orang keras kepala ingin selalu dituruti?"
"Ish" desis Nayeon merasa kesal ketika Jungkook menyindir nya. Apa dia tak malu mengatakan itu? Dia bahkan lebih keras kepala.
Setelah itu Jungkook mengambil remote tv dan mematikan siarannya. Tentu saja itu membuat Nayeon semakin kesal.
"Yak! Kenapa di matikan? Aku ingin menonton drama. Bukankah orang keras kepala ingin selalu dituruti?!" Nayeon mengikuti alur seperti yang Jungkook tuduhkan.
"Di kamar juga ada tv, kenapa malam-malam kau malah di sini. Ayo masuk ke dalam. Para tetangga bisa ketakutan mendengar tawamu di tengah malam seperti ini"
"Tengah malam apanya? Sekarang bahkan belum jam 9. Lagipula memang rumah ini terbuat dari kardus sampai-sampai para tetangga bisa mendengar suaraku"
"Cepat ke kamar" Jungkook memberi perintah lagi.
"Baiklah, Karena orang keras kepala ingin selalu dituruti aku akan ke kamar sesuai keinginanmu. Tapi setelah mencuci gelas ini" Nayeon menunjukan gelas bekas susu nya. Selain itu dia juga ikut menyindir Jungkook.
Ya, dari pada Nayeon Jungkook lah yang lebih keras kepala.
"Untuk apa kau mengikutiku?" tanya Nayeon saat menyadari Jungkook mengikutinya dari belakang.
Nayeon tak perduli Jungkook menjawab atau tidak. Yang dia lakukan adalah melanjutkan apa yang tadi sudah di rencanakan, mencuci 1 gelas.
"Bisakah kau tak membuatku kesal" Jungkook memeluk Nayeon dari belakang.
'Apa katanya? Aku yang membuatnya kesal? Tak tau diri. Jelas-jelas kau yang terus menyulut emosiku" Nayeon.
Nayeon merasa risih atas pelukan Jungkook. Dia berusaha melepasnya tapi itu tak berhasil.
"Lepas Jungkook"
Setelah Nayeon tegas Jungkook baru melepas pelukannya.
"Jangan seperti ini. Aku tau apa yang selanjutnya akan terjadi. Kau harus ingat perkataan dokter Kim. Kita tak boleh terlalu sering melakukannya. Kalau kau menyayangi calon anakmu seharusnya kau akan terus mengingatnya bukan"