Hai...
Kemarin ada yang udah baca spoiler untuk chapter ini kan?
✋🏻Kayaknya ada beberapa yang udah ya
☺️Oke, sekarang tinggal baca full nya
🌼.
.Di hari terakhir sekolah, di minggu ini. Sean terlihat tidak bersemangat seperti biasanya.
Biasanya saat Nayeon menjemput nya disekolah, dia langsung mengutarakan apa yang ingin dilakukannya saat hari libur. Tapi kali ini Sean malah tak banyak bicara. Sedari tadi dia hanya mengotak atik mainan robot nya.
Nayeon pun mencoba mencaritahu penyebab atau asal muasal nya.
"Sean bagaimana sekolah mu? Apa minggu ini Sean mendapat bintang dari miss Ana?"
"Tidak"
Nayeon mengerutkan dahinya. Tumben sekali, selama ini setiap minggunya Sean pasti mendapat bintang dari wali kelas nya. Bahkan para ibu teman-teman Sean biasanya merasa iri dengan Nayeon karena memiliki anak seperti Sean yang selalu langganan mendapat bintang.
"Tidak apa-apa. Biarkan yang lain memiliki bintang juga" Nayeon tak ingin Sean merasa sedih. Jadi sebisa mungkin dia memberikan ketenangan dan semangat.
"Mama, besok Sean ingin ke rumah nemi"
Nayeon semakin kaget saat Sean mengutarakan keinginan ke rumah nemi. Nemi adalah panggilan untuk ibu dari ayahnya.
Padahal selama ini Sean sangat jarang meminta pergi ke rumah orang tua ayahnya.
Rumah yang sering dikunjungi Sean adalah rumah Seokjin, Junghoon, atau rumah nenek buyut nya. Dan satu lagi rumah Jihyo, karena di sana ada Seyun dan Seyi. Kalau rumah Jimin tak perlu dihitung, karena rumahnya sudah seperti rumah kedua bagi Sean.
"Ke rumah nemi? Ah padahal mama ingin mengajak Sean jalan-jalan" sahut Nayeon.
Sean tak memberi tanggapan. Nayeon akhirnya mencoba untuk mencari solusi. Namun saat dia mencoba berpikir, tiba-tiba Sean mengutarakan keinginan nya yang lain.
"Mama, Sean ingin memakan kue coklat di cafe temannya tante Jeongyeon"
"Teman tante Jeongyeon?"
"Iya, eum namanya Tae. Cafe yang tidak pernah dikunjungi mama" ujar Sean.
Tae? Maksudnya Taehyung? Kenapa Sean bisa tau kalau pemilik cafe adalah teman Jeongyeon. Apa Sean pernah kesana?
"Memang di cafe itu ada kue coklat?" tanya Nayeon untuk memancing jawaban Sean.
"Ada. Sean pernah membelinya dengan tante Jeongyeon. Rasanya enak sekali, jadi ayo kita kesana untuk membelinya" Sean.
"Bagaimana jika mama tidak mau kesana?" tanya Nayeon.
"Huhh, sekarang mama berubah"
"Berubah apanya? Dari dulu kan mama memang tak mau kesana"
"Ya sudah nanti Sean mengajak uncle Jimin saja"
"Ya sudah" Nayeon mengikuti alur yang Sean buat.
"Tapi Sean mau nya sekarang. Mama ayo" Sean berubah pikiran lagi. Padahal tadi sudah mau mengajak Jimin.
"Ajak uncle Jimin saja"
"Mama... Paman itu tampan loh"
Nayeon tersenyum mendengar rayuan Sean.