19

352 56 7
                                    

Di kehamilan nya yang kini telah menginjak usia 4 bulan Nayeon terkadang malas bergerak, bukan karena perut nya yang membesar, karena perutnya memang belum terlalu besar. Dia hanya merasa malas saja. Jika tak ada kegiatan dia lebih suka berbaring atau duduk sambil berbicara pada calon anaknya.

Di temani musik klasik yang teralun, tangan Nayeon tak henti-hentinya mengelus perutnya. Biasanya dia memejamkan matanya untuk lebih santai dan menghayati. Bahkan terkadang dia sampai terlelap tidur.

Seperti saat ini.

"Jika kau ingin tidur lebih baik kau tidur di kamar dari pada di balkon seperti ini"

Nayeon membuka matanya ketika suara Jungkook mampu terdengar oleh indra pendengarannya.

"Angin di sini tak baik untuk kesehatan" ujar Jungkook lagi.

"Aku tak berniat tidur. Aku hanya sedang bersantai"

"Tetap saja kau terlelap. Cepat masuk" suruh Jungkook yang kemudian masuk ke kamar.

"Kenapa kau pulang? Ini bahkan belum waktunya istirahat siang" tanya Nayeon yang saat ini sudah berada di samping Jungkook.

"Aku hanya mau mengambil ini" jawab Jungkook sambil menunjukan berkas di tangannya.

"Oh" Nayeon ber oh ria.

"Kalau begitu aku akan ke kantor lagi" ujar Jungkook sambil mulai melangkah keluar dari kamar.

"Tak mau makan dulu? Sebentar lagi istirahat untuk makan siang kan?" tawar Nayeon.

"Memang kau sudah membuat makan siang?"

"Em... belum sih, tapi ada sisa makanan tadi pagi yang masih bisa di hangatkan"

"Hm tak perlu. Aku akan makan siang di luar saja"

Jungkook yang awalnya sudah berjalan tiba-tiba menghentikan langkah kakinya.

"Nanti tak usah memasak untuk makan malam. Kita makan di luar saja" titah Jungkook.

"Kita? Kau mengajakku makan di luar?" tanya Nayeon. Pasalnya setelah menikah Jungkook sangat jarang bahkan hampir tak pernah mengajak Nayeon makan di luar.

"Kenapa? Tak mau? Kalau begitu-"

"Iya aku mau" ujar Nayeon sebelum Jungkook merubah rencana.

"Aku pergi" kali ini Jungkook benar-benar pergi.

Setelah itu Nayeon memutuskan untuk ke dapur karena tiba-tiba dia ingin memakan sesuatu yang segar, seperti buah-buahan.

Saat Nayeon tengah menikmati buah kesukaannya tiba-tiba ada seseorang yang menghubungi nya.

"Ya? Jeongyeon, ada apa?"

"Besok kau bisa ke kantor? Ada berkas yang harus kau tandatangani"

"Ya. Besok aku akan ke kantor"

"Jadi kau bisa? Tapi bagaimana kalau kau kelelahan lagi? Kemarin kau sangat pucat. Atau aku saja yang membawa berkasnya ke rumahmu?"

"Tak perlu. Hari ini aku akan meluangkan waktuku untuk beristirahat agar besok bisa kembali bekerja"

"Baiklah, sudah dulu ya. Aku akan makan siang"

"Ya. Makan lah yang banyak. Bye"

Setelah panggilan itu berakhir Nayeon berpindah tempat, dari yang tadinya di dapur kini dia beralih ke halaman belakang rumahnya.

Baru saja dia mengecek keadaan belakang rumah, tiba-tiba ada seseorang yang memanggil. Kebetulan di belakang rumah Nayeon memang masih terdapat beberapa rumah milik tetangga.

It's [not] Fine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang