74

201 20 4
                                    

Di salah satu ballroom hotel sebuah pernikahan akan digelar. Bunga dan aksen lampu ikut memeriahkan acara itu. Para tamu tampak bahagia dan haru disaat yang bersamaan.

Mereka bangga melihat seorang pangeran yang saat ini sedang berdiri tegak di altar pernikahan menunggu tuan putri menyusulnya untuk mengucap janji suci bersama.

"Paman kau keren" terdengar suara dari salah satu meja tamu undangan. Pria yang dipuji itu tersenyum tipis.

Tak lama kemudian pintu besar terlihat mulai terbuka, dibarengi alunan melodi seiring dengan seorang wanita yang melangkah dengan gaun indahnya.

Kini pangeran dan putri telah saling berhadapan, mereka siap untuk mengucap janji suci sehidup semati. Meninggalkan masa lalu untuk menyongsong masa depan bersama.

.
.

Hari telah gelap. Acara pemberkatan berjalan dengan hikmat dan kini beralih menjadi pesta yang begitu menggembirakan.

Bahkan pasangan pengantin dan beberapa tamu undangan telah mengganti pakaian mereka.

Kini dua tokoh utama dari acara tersebut tengah bercengkrama dengan teman-temannya yang datang sebagai tamu.

"Woah paman keren" puji bocah itu lagi.

Ya dia Sean yang terkagum-kagum melihat pamannya, Taehyung.

Benar, sejak pagi tadi sampai saat ini Taehyung lah yang menjadi seorang pangeran selama satu hari.

"Terimakasih" Taehyung mencubit gemas pipi Sean.

"Bukankah istri paman Taehyung juga cantik, kenapa kau tak memujinya juga" ujar Jungkook. Sebenarnya itu untuk menyindir Sean. Dia merasa cemburu karena Sean terus mengagumi Taehyung.

"Cantik. Tapi cantikan mama"

"Sean..." Nayeon menegur Sean karena menurutnya itu tak sopan.

"Ayo minta maaf" suruh Nayeon.

"Maaf tante... tante cantik" Sean menunduk. Padahal bocah itu tak bermaksud menghina. Sean mengakui kalau istri paman Taehyung cantik tapi lebih cantik mamanya. Itu tak salah kan?

"Iya tidak apa-apa. Mama mu memang yang paling cantik" wanita anggun itu tak merasa tersinggung sama sekali. Dia malah tersenyum mendengar ucapan Sean.

"Iya kan?" Sean butuh pembuktian bahwa yang dia katakan benar.

"Iya" istri Taehyung ikut gemas, dia juga mencubit pipi Sean di sela menggendong Sheena.

"Kenapa pipiku selalu di cubit? Bagaimana jika nanti pipiku melebar" Sean menangkup kedua pipinya.

Orang dewasa yang ada disana terhibur dengan perkataan Sean, mereka tersenyum.

"Anak-anakmu lucu sekali" ungkap istri Taehyung pada Nayeon.

"Kau perlu melihat siapa pembuatnya" sahut Jungkook sembari menempelkan tangannya di dada.

"Yak, dia bilang lucu bukan konyol. Kalau lucu tentu saja itu karena Nayeon, kalau konyol baru kau" julid Jimin yang juga berada di sana.

"Ngomong-ngomong bagaimana cara kau bisa mengenal Taehyung?" tanya Jimin pada istri Taehyung.

Wanita cantik itu tersenyum.

"Kami dikenalkan Jihyo. Dulu Jihyo adalah tetanggaku" jawab wanita itu.

"Ah.." semua orang disana mengangguk.

"Oh iya, Jihyo kemana?" tanya Jeongyeon yang baru sadar kalau Jihyo tak ada di sana.

"Tadi Jihyo datang sendiri. Katanya dia menitipkan anak-anak kepada ibu mertuanya, jadi setelah acara inti selesai dia izin pulang" jawab istri Taehyung.

It's [not] Fine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang