62

132 27 9
                                    

Di sore hari ini, setelah menjemput Sean Nayeon lanjut menemui Jeongyeon. Mereka sudah memiliki janji untuk menemani Sean membeli kue tart di cafe Taehyung. Sebenarnya Sean hanya mengajak Nayeon, tapi karena Nayeon merasa tak enak jika hanya pergi dengan Sean dia pun mengajak Jeongyeon.

Setelah menempuh perjalanan beberapa puluh menit akhir nya mereka tiba di tempat yang di tuju, cafe milik Taehyung.

Setelah memilih kue dan memesannya, tak lama kemudian seorang pria menghidangkan menu yang telah dipesan. Itu Woohan, pelayan di cafe Taehyung.

"Apa Taehyung belum mulai ke cafe?" tanya Jeongyeon pada Woohan.

"Sudah kak, saat ini dia sedang melihat persediaan bahan-bahan di gudang" jawab Woohan.

"Oh... Begitu"

"Aku akan kembali bekerja, silahkan dinikmati" pamit Woohan.

Sedari tadi fokus Nayeon hanya pada Sean. Bocah itu tampak tak berselera saat memakan menu yang telah dipesannya. Aneh padahal dia yang meminta kesana dan dia juga yang memilih menunya, tapi kenapa dia  seolah tak ingin memakannya.

Nayeon tak ingin bertanya, dia hanya menyikut lengan Jeongyeon untuk memberi isyarat. Seakan tau maksud Nayeon, Jeongyeon pun menatap Sean.

"Sean, bagaimana rasanya? Enak tidak?" tanya Jeongyeon.

Sean hanya mengangguk.

"Apa mau kue coklat yang seperti biasanya saja?" kini giliran Nayeon yang bertanya.

"Tidak, ini saja"

"Baiklah, kalau begitu nikmatilah"

Tak lama kemudian Taehyung terlihat keluar dari area dalam. Dia langsung mendekati Woohan yang kemudian menengok ke arah meja yang ditempati teman-temannya. Sepertinya Woohan yang memberitahu kalau teman dari bos nya berada disana. Bahkan setelah itu Taehyung berjalan ke arah sana.

"Kalian datang" ucap Taehyung sebagai sapaan.

"Ya, pangeran kecil ini ingin memakan kue di cafemu" jawab Jeongyeon.

"Ah benarkah" Taehyung kemudian duduk di samping Sean.

"Bagaimana rasanya? Enak?" tanya Taehyung pada bocah itu.

"Enak"

"Ah sudah bisa ditebak, kan paman yang membuatnya" Taehyung membanggakan diri.

"Paman tidak bohong kan? Sepertinya paman berbohong" ujar Sean.

Nayeon tersenyum, setelah pulang dari sekolah, itu adalah kalimat terpanjang yang diucapkan Sean.

"Kenapa kau pikir paman berbohong?" tanya Taehyung sembari tersenyum.

Sean langsung menunjuk tangan kanan Taehyung yang di gips.

"Tangan paman masih sakit. Sepertinya akan sulit membuat kue" pikir Sean, dia menggunakan akalnya.

"Hehehe kau benar. Ini memang masih sakit. Sebenarnya bukan paman yang membuat kuenya. Maaf sudah membohongimu" pada akhirnya Taehyung berbicara jujur.

"Kenapa orang dewasa selalu berbohong pada anak kecil" ujar Sean yang disusul dengan tundukkan kepalanya.

Kenapa hati Nayeon serasa dicubit saat Sean berbicara seperti itu. Sepertinya dia juga termasuk orang dewasa yang dimaksud Sean.



.
.




Setibanya di rumah, mereka berdua disambut oleh wanita paruh baya yang sedang bersantai menonton siaran berita di televisi.

"Hey, kau dari mana saja?" tanya wanita itu pada cucunya.

It's [not] Fine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang