Malam ini Jungkook akan tidur di sofa, penyebab nya tak lain dan tak bukan karena Sean ingin tidur bersama orang tuanya.
Tapi kenapa dia malah tidur di sofa?
Eum... mungkin karena Jungkook sebenarnya tak memberi izin. Itu hanya sebagai bentuk penolakan.
Sean sih tak terlalu memperdulikan itu. Karena bocah itu telah mendapatkan izin dari ibunya. Bahkan kini Sean sudah tertidur pulas. Sementara kedua orang tuanya belum bisa menutup mata.
"Jungkook, jangan tidur disitu. Tempat tidur ini masih memiliki tempat untuk mu" ujar Nayeon sembari mendudukkan dirinya.
Tak ada jawaban dari Jungkook, pria itu masih saja asik dengan ponselnya sambil menunggu rasa kantuk itu tiba.
"Jungkook-ah... Ayo sini"
"Kau mendengar ku tapi kenapa tak menjawab!"
Nayeon merasa gemas karena tak direspon. Dia pun mendekati Jungkook dan mencubit lengan pria itu.
"Ah sakit, seharusnya kau lebih sopan dengan suamimu. Jangan memanggilku Jungkook!"
Rupanya itu alasan Jungkook tak menyahut perkataan Nayeon. Dia kesal karena Nayeon terus memanggil menggunakan namanya.
"Aku minta maaf. Ayo tidur di tempat tidur. Besok kau harus bekerja, jadi kau harus tidur ditempat yang nyaman"
"Sofa ini jauh lebih nyaman dari pada tempat tidur itu" Jungkook mencoba melakukan sindiran.
"Kalau begitu kau tidur di samping ku, bukan di samping Sean" ujar Nayeon.
Tak ada jawaban.
"Aku akan tidur sambil memeluk mu agar kau nyaman, puas"
"Oke, tapi aku lapar" sekarang Jungkook mengeluarkan jurus memelasnya.
"Salah siapa tadi kau tak makan malam"
"Ayo, keluar. Disaat orang-orang tidur aku malah menyiapkan makanan" gerutu Nayeon.
Jungkook mengikuti Nayeon sambil memeluk wanita itu.
Tak membutuhkan waktu yang lama, makanan pun telah terhidang di depan Jungkook.
"Terimakasih istriku yang sexy"
"Berhenti berbicara seperti itu, bagaimana kalau Sean mendengarnya dan meniru perkataan mu"
Jungkook memilih diam.
"Ngomong-ngomong.. Tadi ayahmu kesini untuk apa? Pasti ada sesuatu kan?" tanya Jungkook.
"Eum tidak ada apa-apa. Hanya saja aku harus memenuhi kewajiban ku sebagai seorang anak"
"Apa itu, katakan padaku. Itu namanya ada apa-apa. Cepat katakan"
"Ada sedikit masalah di kantor ayahku, ayah membutuhkan bantuan ku"
"Uang?" tanya Jungkook.
"Eum ya.. tapi kau tak perlu memikirkan nya. Aku akan menggunakan uang tabungan ku" Nayeon berusaha menenangkan.
"Berapa yang ayahmu butuhkan?"
"Hanya sedikit, kau tak perlu memikirkan nya"
"Berapa?" Jungkook kukuh pada pendiriannya.
"Lima puluh juta won" Nayeon menunduk.
"Menurut mu itu sedikit? Itu banyak. Uang lima puluh juta won perlu menghabiskan berapa tahun gajimu" Jungkook.
"Simpan saja uangmu. Aku yang akan memberi uang untuk ayahmu"
"Tidak perlu, kau baru saja mengeluarkan banyak uang untuk pendaftaran sekolah Sean" Nayeon menolak.