24

226 44 15
                                    

Di sore hari ini, setelah pulang dari rumah kakak iparnya Nayeon menyempatkan diri untuk membersihkan rumah sebelum akhirnya dia membersihkan dirinya sendiri.

Setelah semuanya rapi dan dia sudah mandi kini Nayeon sedang membaca sedikit pekerjaan nya yang besok akan di bacakan di depan staf baik dari petinggi hingga bawahan. Ya, besok dia akan melakukan pidato singkat.

Ponsel Nayeon berdering, Jeongyeon lah penelfon nya.

"Halo. Ada apa?"

"Kirimkan naskah pidato nya kepadaku" pinta Jeongyeon dalam sambungan telefon itu.

"Untuk apa?"

"Tuan Yoongi menyuruhku untuk menggantikan mu"

"Mendadak sekali"

"Ya sangat mendadak. Aku jadi kesal sendiri. Cepat kirim naskahnya. Aku harus mempersiapkan diriku untuk besok"

"Tapi kenapa beberapa hari lalu tuan Yoongi menyuruh ku. Kenapa tak memilihmu dari awal saja"

"Aku juga tak tau. Dia beralasan kau tak boleh berdiri terlalu lama karena kau sedang hamil. Jadi dia berubah pikiran. Tapi aku rasa ini campur tangan suamimu juga, dia kan sahabat tuan Yoongi. Sudah, cepat kirim naskahnya"

"Baiklah. Tunggu sebentar"






🌼




Nayeon tengah menyiapkan makan malam untuk Jungkook. Setelah itu dia duduk untuk makan bersama.

"Tadi kau dan Ara pergi kemana saja?"

Nayeon diam sejenak. Haruskah dia mengatakan secara keseluruhan. Apa dia harus jujur dan mengatakan bahwa dia pergi ke cafe Taehyung dan bertemu dengan pria yang di benci Jungkook itu?

Bagaimana jika Jungkook marah seperti dulu?

Jungkook kenapa sih harus bertanya sekarang? Mereka bahkan belum mulai menyantap hidangan makan malam.

"Em... Tadi aku mengajak Ara ke kedai ice cream"

Jungkook menatap Nayeon seolah belum puas dengan jawaban Nayeon

"Setelah itu aku ingin mengajak Ara pulang, tapi... Dia tak mau. Ara bersikeras ingin memakan kue coklat di cafe Taehyung. Aku sudah menawarkan untuk ke tempat lain tapi Ara malah menangis. Jadi dengan sangat terpaksa aku menuruti keinginannya"

"Tidak apa-apa kan kalau tadi aku ke cafe Taehyung?" tanya Nayeon dengan perasaan takut nya.

"Tak masalah. Itukan karena Ara" jawab Jungkook.

Nayeon sedikit bernafas lega. Untung Jungkook tak marah. Tapi bagaimana bisa?

'Aku tak marah karena kau berkata jujur' ujar Jungkook dalam hati.




Flashback on

Setelah pekerjaan nya selesai Jungkook bergegas untuk menjemput Nayeon dari rumah kakak nya. Tapi sayang sekali saat dia tiba di sana, ternyata Nayeon telah pulang.

Karena saat itu Jungkook masih merasa lelah dia pun tak langsung pulang. Dia duduk sejenak di rumah kakaknya.

"Teh untukmu, minumlah" Ahjung menyajikan teh untuk adik iparnya.

"Kak Junghoon tak di rumah?"

"Tidak. Dia sedang di luar kota dan baru akan pulang besok"

"Oh..."

"Wah... Uncle di sini" Ara yang baru keluar dari kamarnya itu tampak senang.

"Ara, tadi kau bersenang-senang dengan auntie ya? Apa saja yang Ara lakukan?" tanya Jungkook pada keponakannya.

It's [not] Fine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang