Part 7

838 57 0
                                    


*3 minggu kemudian*

Kini baekhyun tengah berada tepat di sebuah halte,sedang menuggu bus untuk iya pakai menuju kampusnya. Sembari memainkan ponselnya, tiba2 sebuah pesan didapatkannya.

'yeol love'

"haii, chagi...sedang apa"

mengetahui siapa pengirimnya, tentu saja hal itu menjadi penyebab wajah cerah baekhyun sekarang.

"sedang menunggu bus yang akan membawaku ke kampus"

"ohhh, seperti itu...kau sudah berangkat"

"belum...aku masih duduk di halte. Kau sendiri, sedang apa..."

"sedang sarapan chagi"

"ahhh...sarapan di kantor yah"

"anni, aku sarapan dirumah. Ini aku memakan masakan yoona noona"

Mendapat balasan pesan chanyeol seperti itu. seketika itulah rasa tak karuan kembali menghampiri baekhyun. Entah mengapa mood untuk membalas pesan chanyeol jadi berkurang.

"yasudah...selamat makan" balasnya dengan dengus kasar di akhir.

Perasaan yang lagi2 ada dihatinya membuatnya semakin kacau.

"yoona noona...yoona noona dan yoona noona...selalu saja dia. Apa mereka itu serumah sehingga selalu bersama seperti itu..." gerutunya kasar dan tak memikirkan disekitarnya.

Setelahnya, baekhyun pun akhirnya mendapat busnya lalu melanjutkan perjalanan menuju kampusnya.

*skip*

Setibanya baekhyun di kampus.

"........." berjalan dengan wajah kusut.

Baekhyun kurang semangat setelah sampai di kampusnya. Perasaan yang campur aduk masih menjadi dominan hatinya, sampai ketika...

"baekhyun-ah..." panggil seseorang dari arah pintu kelasnya, iya adalah soojung.

"........." mengabaikan dan masih terdiam.

Melihat sikap aneh baekhyun, seseorang yang tak lain teman kelas baekhyun itu menghampirinya dengan penasaran yang menghinggapi dirinya.

"heiii..." menepuk pelan pundak baekhyun.

*menoleh* "........."

"kau kenapa hemm..." terduduk disamping baekhyun.

"tak ada apa2" jawab baekhyun seadanya.

"seriusss..."

"hemmmm..."

"tapi aku merasa tak yakin. Kau tahu, wajahmu kusut seperti baju kotorku"

"........."

"kau ada masalah yah" tebaknya lagi.

"........"

"melihatmu diam, aku semakin yakin jika tebakanku benar."

"aku hanya bingung bagaimana caraku membicarakannya"

"membicarakan..." bingung.

"........." mengangguk.

"coba beritahu aku apa masalahmu. Siapa tahu aku memiliki solusi untuk masalahmu itu"

"kau yakin mempunyainya" menatap sendu wajah sahabatnya.

"yah...tak...yakin...juga...tapi kan siapa tahu aku bisa memberimu sedikit. Atau bisa juga membuatmu lega"

Baekhyun yang mendapat pencerahan seperti itu, kembali menunduk.

"perasaanku sedang dilanda bimbang soojung-ah..."

"bimbang...kenapa..." penasaran.

"tentang chanyeol...
aku mulai merasakan bimbang terhadapnya"

"........." terdiam menyimak.

"setelah tahu kedekatan dirinya dengan sahabatnya. Aku sungguh tak bisa mengendalikan isi kepalaku ini"

"sahabat...kenapa dengan sahabat chanyeol. Bukankah wajar jika dia dengan sahabatnya dekat."

"memang wajar, sangat wajar...tapi hatiku inilah yang jadi masalahnya. Aku seakan tak rela saja, terlebih sahabatnya itu adalah seorang yeoja"

"mwooooo...ja-jadi sahabatnya..." terkejut.

"........" mengangguk.

"aigooo...kenapa kau membiarknnya jika kau merasakan seperti itu"

"........." mengalihkan pandangan menatap soojung.

"itu tandanya kau cemburu baekhyun. Itu wajar kau rasakan. Aiiissss...ku kira tadi sahabat chanyeol adalah namja, makanya aku menanggapinya santai saja"

"memang kalau yeoja kenapa"

"kau masih bertanya atau ingin mendengar pendapatku hahh...
asal kau tahu saja, didunia ini sahabat antara yeoja dan namja itu hal yang mustahil baek. Tak ada yang bisa menjamin kedepannya"

"maksudnya..."

"aiiiissss...aku tidak tahu harus memberimu solusi apa, karena aku pun bingung memikirkannya. Yang jelas hal seperti ini jangan kau anggap biasa saja baek, kau harus tegas"

"tegas..." lirih.

"oeh...beri tahu chanyeol untuk bersikap wajar saja dengannya. Bukan maksud bagaimana, ini juga untuk menjaga perasaanmu"

"tapi bagaimana caranya soojung. Sekarang saja chanyeol begitu sulit ku temui..."

"aku yakin akan ada waktunya. Namun jika kau sudah bertemu, beritahu semua yang kau rasakan kepadanya yah. Jangan diam saja"

"bagaimana jika dia marah"

"tidak akan. Percayalah...jika dia benar2 mencintaimu dan ingin terus bersamamu, aku yakin dia pasti mengerti itu wajar kau rasakan. Lagian didalam sebuah hubungan bukankah memang penting ada nya saling terbuka satu sama lain"

"hemmm...memang benar"

"nah...mulai saja disitu. Aku sangat yakin jika chanyeol akan maklum"

Baekhyun terdiam mendengar ucapan soojung. Memikirkan betapa benar ucapannya. Mungkin memang seperti itulah sejak awal iya lakukan, sebelum semuanya terlambat dan berakibat fatal untuk hubungan mereka.


Here I Am (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang